Susy Susanti: Kegagalan di Kejuaraan Asia Bukan Alarm untuk Piala Thomas

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 27 Apr 2018, 09:30 WIB
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. (PBSI)

Bola.com, Jakarta - Sektor putra Indonesia gagal berbicara banyak pada Kejuaraan Asia Bulutangkis 2018. Namun, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, tak menganggap kegagalan tersebut sebagai alarm alias peringatan bagi tim Indonesia menjelang perhelatan Piala Thomas 2018

Advertisement

Wakil tunggal putra dan ganda putra Indonesia di Kejuaraan Asia gagal melangkah jauh. Semua wakil tunggal putra dan ganda putra habis di babak kedua. 

Pada babak kedua, Kamis (26/4/2018), dua tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie tersingkir. Begitu juga dengan empat ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, dan Berry Angriawan/Hardianto.

Kegagalan itu menimbulkan tanda tanya bagi kesiapan Indonesia menghadapi Piala Thomas 2018 yang akan berlangsung bulan depan. Namun, Susy menepis kekhawatiran itu. 

"Kalau dibilang hasil ini alarm atau tidak, saya rasa ini bukan alarm. Menang-kalah dalam suatu turnamen itu hal biasa. Siapa saja bisa kalah. Para pemain hanya belum konsisten saja," kata Susy saat dihubungi Bola.com

Namun, bukan berarti hasil ini ditanggapi dengan enteng oleh PBSI. Susy meminta para pemain harus bekerja lebih keras supaya Indonesia ingin meraih hasil terbaik di Piala Thomas. 

"Kami juga pasti melakukan evaluasi, apa penyebab kekalahan mereka, dan perkembangannya bagaimana. Semua butuh bekerja keras," kata Susy. 

Susy mengatakan semestinya pemain seperti Jonatan dan Anthony, maupun ganda-ganda putra memiliki target melangkah hingga semifinal, bahkan juara. Namun, kali ini justru seluruh wakil Indonesia di sektor putra kandas di babak-babak awal.  

"Akhir bulan kami akan evaluasi sebelum memutuskan siapa saja yang akan masuk tim Piala Thomas 2018," ujar Susy Susanti. 

 

Berita Terkait