Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Korea Utara pada laga kedua turnamen PSSI Anniversary Cup 2018, di Stadion Pakansari, Cibinong, Senin (30/4/2018). Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-23, Bima Sakti, menegaskan akan mengandalkan kecepatan para pemain sayap yang guna melepaskan diri dari tekanan lawan.
Baca Juga
Masyarakat Indonesia berharap Hansamu Yama dkk bisa bangkit setelah pada pertandingan pertama kalah 0-1 dari Bahrain, Jumat (27/4/2018). Tak heran, bersua Korea Utara, Tim Garuda Muda harus memiliki opsi melepaskan diri dari tekanan tim lawan.
Pada latihan terakhir jelang laga kontra Korea Utara, Minggu (29/4/2018), Timnas Indonesia U-23 melakukan variasi organisasi pertahanan dan transisi. Dua hal tersebut selalu menjadi perhatian Luis Milla. Latihan taktikal dengan melakukan serangan dari sisi sayap juga menjadi konsentrasi.
"Kami memang fokus kepada organisasi bertahan dan transisi dari betahan ke menyerang. Luis Milla ingin para pemain tidak lama berpikir dan cepat mengambil keputusan. Korea Utara sangat ketat saat melakukan pressing sehingga kita harus cepat keluar dari tekanan," ujar Bima Sakti, usai latihan Timnas Indonesia U-23 di Lapangan Timur Pakansari, Minggu (29/4/2018).
"Ketika kami berhasil merebut bola, akan langsung diarahkan ke kanan atau kiri. Ketika itu akan ada situasi satu lawan satu. Kalau kita menggunakan permainan bola-bola pendek, stamina kita akan habis karena tekanan tinggi. Jadi kita harus memanfaatkan kecepatan di area sayap," lanjut asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 itu.
Saat ini Timnas Indonesia U-23 berada di dasar klasemen sementara turnamen PSSI Anniversary Cup 2018. Pada pertandingan pertama kontra Bahrain, Tim Garuda Muda kalah tipis 0-1 melalui gol cepat yang dilakukan Mohamed Marhoon. Calon lawan, Korea Utara, mengoleksi satu poin setelah bermain imbang versus Uzbekistan.