Bola.com, Makassar - Syamsuddin Umar, mantan pelatih PSM Makassar, meluncurkan buku biografi yang mengisahkan masa kecil, pengalaman sebagai pemain, pelatih dan birokrat di Hotel Grand Imawan, Makassar, Senin (30/4/2018).
Selama menggeluti sepak bola, prestasi Syamsuddin terbilang lengkap. Mantan gelandang PSM Makassar ini pernah membawa Juku Eja juara Piala Soeharto 1974.
Baca Juga
Ketika menjadi pelatih, Syamsuddin jadi satu-satunya sosok di Sulawesi Selatan yang pernah membawa PSM juara di era berbeda, yakni juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999-2000.
Jebolan Diklat Salatiga ini juga pernah menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia senior selama lima tahun. Dia menjadi pendamping tiga pelatih asing, Peter White, Ivan Kolev, dan Jalal Talebi.
"Sebenarnya Syamsuddin pantas jadi pelatih kepala. Dia hanya terkendala lisensi yang masih A PSSI saat itu," ujar Andi Darussalam Tabusalla, mantan manajer Timnas Indonesia saat bedah buku berjudul "Bola itu Bundar" ini.
Pada buku setebal 496 halaman itu, selain berisikan perjalanan hidup Syamsuddin, juga ada testimoni sejumlah tokoh sepak bola dan birokrat.
Di antaranya, Hamid Awaluddin (Menteri Hukum dan HAM 2004-2007), Nurdin Halid (Ketua Umum PSSI 2003-2011), Kurniawan Dwi Yulianto, Widodo Cahyono Putro, Aji Santoso, Rudy William Keltjes, dan sejumlah birokrat di Sulawesi Selatan.
Akademi Sepak Bola
Selain sebagai pemain dan pelatih, Syamsuddin juga sukses sebagai PNS. Terakhir, Syamsuddin menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan sebelum pensiun pada akhir 2016.
"Sebenarnya, kalau boleh memilih, saya ingin menjadi guru atau dosen. Tapi, kala itu, biaya pendidikan sangat mahal buat keluarga kami yang kurang mampu. Jadinya, sepak bola jadi sandaran ekonomi saya. Alhamdulillah, berkat sepak bola juga saya bisa seperti ini sekarang," kata Syamsuddin.
Menurut Syamsuddin, sebenarnya dirinya sempat ragu menulis biografi tentang dirinya. "Karena saya merasa bukan siapa-siapa. Tapi, insiatif ini muncul ketika cucu saya pernah bertanya, apakah saya pernah jadi pemain seperti kata orang? Saya berharap buku ini bisa jadi inspirasi," tuturnya.
Status sebagai pensiunan PNS membuat Syamsuddin mengaku lebih banyak memiliki waktu buat keluarga. Dia pun mengungkapkan niatnya untuk mendirikan akademi sepak bola.
"Saya ingin sepak bola Indonesia, khususnya di Makassar, dapat berkembang," tutur Syamsuddin Umar, yang baru saja mengikuti kursus lisensi C AFC ini.