BARCELONA berkembang di tangan 'Txingurri'. KESUKSESAN Barcelona menuai gelar juara La Liga 2017-2018 lebih dini, tak lepas dari sepak terjang Ernesto Valverde. Nama ini sempat mendapat 'cibiran' karena dianggap tak memiliki kapasitas mencukupi guna menjadi nakhoda kapal penuh bintang bernama El Barca.
Baca Juga
Tak heran jika beban berat tersebut sempat membuatnya 'grogi'. Setidaknya hal itu bisa terlihat saat Barcelona tak sanggup mengangkat trofi Copa del Rey. Kenyataan tersebut sempat memerkuat anggapan publik kalau Valverde tak cukup pantas menjadi pemimpin Lionel Messi dkk.
Namun, manajemen Barcelona bergeming. Bak 'anjing menggonggong kafilah tetap berlalu', direksi Los Azulgrana tetap memberi dorongan. Faktor memiliki DNA Barcelona menjadi penguat. Maklum, Valverde pernah berkostum Barcelona saat menjadi pesepak bola aktif, meski hanya dua musim.
Keputusan tersebut berbuah hasil positif. Valverde berhasil membawa Barcelona meraih gelar juara La Liga. Pada akhirnya, pelatih berjuluk Txingurri (bahasa Basque) alias 'Semut' membuat Barcelonistas berbahagia.
Maklum, Valverde bisa secepat kilat menyudahi perjalanan La Liga, sebelum laga El Clasico akhir pekan ini. Bahkan, pesta juara bakal berlangsung di depan Real Madrid, Senin (7/5/2018) dini hari WIB, saat dua raksasa tersebut bentrok di Camp Nou.
Bagi Valverde, trofi juara La Liga musim ini menjadi penantian panjang setelah melanglang-buana ke beberapa tim seperti Athletic Bilbao, Espanyol, Olympiakos, Villarreal dan Valencia.
Berbekal formasi dasar 4-4-2, Barcelona racikan Valverde memiliki keseimbangan antarlini yang lebih baik. Valverde juga memulihkan presisi pada passing game Barcelona, yang dahulu pernah menjadi trademark permainan mereka.
Penyatuan kepingan
Begitu kepingan-kepingan terpasang pada tempatnya, semua jadi mudah bagi Barcelona baru ini dengan Valverde sebagai konduktornya.
Lionel Messi masih menjadi pilar utama. Sejauh ini, selain memimpin daftar top scorer sementara La Liga 2017/18, dia juga memuncaki statistik gol (32) sekaligus assist (12) di skuat Barcelona. Sang partner Luis Suarez (23 gol, 9 assist) berada tepat di belakangnya.
Didukung pemain-pemain seperti Andres Iniesta, Ivan Rakitic, Jordi Alba, Gerard Pique, Sergio Busquets, Samuel Umtiti hingga Philippe Coutinho, Barcelona tak terhentikan.
Pertahanan kuat hasil kerja keras seluruh tim pun dipersolid dengan kinerja Marc-Andre Ter Stegen yang kerap melakukan penyelamatan-penyelamatan krusial sebagai benteng terakhir Barcelona.
Tangan dingin Valverde telah membentuk Barcelona jadi sebuah tim yang tangguh. Kemenangan demi kemenangan, terutama atas para pesaing terdekatnya, sanggup mereka amankan.
Real Madrid mereka kalahkan 3-0 di Santiago Bernabeu. Atletico Madrid dan Valencia mereka jinakkan di Camp Nou. Barcelona memang pantas jadi kampiun.
Butuh 34 pertandingan dari 38 bagi Barcelona untuk mengunci gelar juara. Dalam 34 pertandingan itu, Barcelona belum tersentuh kekalahan dengan statistik 26 menang dan 8 seri, lalu mencetak 87 gol dan hanya kebobolan 21.
Produktivitas gol Barcelona tak tertandingi. Area bertahan juga setali tiga uang dengan prolifik lini depan. Barcelona cuma kalah solid dari Atletico Madrid yang baru kebobolan 18 gol. Artinya, tak ada yang sanggup menandingi Barcelona di La Liga musim ini.
Bersua para pesaing
Juara bertahan Real Madrid, yang menggasak Barcelona di turnamen pembukan musim Piala Super Spanyol, bisa dibilang sudah menyerah di tengah jalan gara-gara start buruk dan inkonsistensi mereka.
Valencia mengawali dengan baik dan mampu bersaing ketat, tapi akhirnya kehabisan tenaga. Setelah Valencia tercecer, pesaing terdekat adalah Atletico Madrid, tapi anak-anak asuh Diego Simeone tak benar-benar jadi ancaman serius bagi Barcelona.
Pada satu titik, Atletico Madrid sempat memangkas jarak jadi hanya lima angka. Hal tersebut tak lepas dari penurunan performa Barcelona, yang kehilangan poin melawan tim-tim lemah seperti Espanyol, Getafe and Las Palmas.
Namun kecemasan itu musnah dengan kemenangan 1-0 atas Atletico Madriddi Camp Nou. Sejak itu, dengan konsistensi yang ditunjukkan starting XI terkuatnya, Barcelona terus melangkah pasti menuju tangga juara.
Menuju rekor
Barcelona kini berpeluang menutup musim dengan menjadi juara tanpa terkalahkan. Untuk meraih status invincible champions itu, Barcelona harus melalui empat tantangan tersisa.
Empat partai tersebut adalah kontra Real Madrid (7/5/2018), Villarreal (10/5/2018), Levante (14/5/2018) dan Real Sociedad (20/5/2018). Akhir pekan ini, Barceona melawan Real Madrid di Camp Nou.
Inilah tantangan terberat Barcelona. Real Madrid, yang baru saja memastikan diri lolos ke final Liga Champions dan semakin dekat dengan hat-trick gelarnya, tentu takkan rela melihat sang rival abadi mewujudkan ambisi mereka.
Mampukah Juggernaut dari tanah Katalunya ini melakukannya? (bola/gia
Sumber: Bola.net