Melihat Kekuatan Liverpool di Final Liga Champios 2005 dan 2018: Kiper dan Bek Kanan

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 04 Mei 2018, 19:34 WIB
Gelandang Liverpool, Trent Alexander-Arnold, tampak kecewa usai dikalahkan Manchester City pada laga Premier League di Stadion Ettihad, Manchester, Sabtu (9/9/2017). City menang 5-0 atas Liverpool. (AFP/Oli Scarff)

Bola.com, Jakarta - Lemari trofi Liverpool bersiap menerima satu tambahan. Syaratnya, Liverpool harus membawa pulang piala Liga Champions dari Kiev, Ukraina.

Advertisement

Syarat membawa terbang dari Kiev tak mudah. Liverpool mendapat lawan tangguh pada laga final Liga Champions 2017-2018, yakni Real Madrid. Sang raksasa Spanyol juga sudah 'ngebet' ingin menambah label sebagai legenda Eropa, terutama di Piala / Liga Champions.

Walhasil, Liverpool wajib berjibaku agar bisa menekuk Real Madrid. Terlepas dari itu, keberadaan Liverpool pada puncak Liga Champions musim ini membuat memori Liverpudlian mundur 13 tahun silam.

Saat itu, Liverpool menggondol trofi Liga Champions 2004-2005 setelah melakoni laga dramatis. Sempat tertinggal 0-3, mereka bangkit menyamakan kedudukan. Akhirnya, Liverpool menang adu penalti dengan skor 3-2.

Beberapa nama legendaris menjadi pioner Liverpool, seperti Steven Gerrard, Vladimir Smicer sampai Xabi Alonso. Sekarang, menarik guna mengulik kekuatan Liverpool terkini dan 13 tahun silam.

Berikut ini perbandingan dan atau sekadar catatan antara kiper dan bek kanan.

 

2 dari 3 halaman

1. Kiper (Jerzy Dudek - Loris Karius)

Kiper Liverpool, Loris Karius melakukan pemanasan selama latihan jelang menghadapi Manchester City pada leg pertama perempatfinal Liga Champions di Melwood Training Ground di Liverpool, Inggris (3/4). (AFP Photo/Paul Ellis)

Jerzy Dudek menjadi pahlawan kemenangan Liverpool di Istabul pada 2005. Saat itu ia membuat Andriy Shevchenko dan Andrea Pirlo menjadi pesakitan, setelah duo tersebut gagal pada babak adu penalti.

Saat itu, Jerzy Dudek menjadi satu di antara pemain penting Liverpool. Ia bermain 127 pertandingan bersama Liverpool. Secara individu, ia dua kali masuk ke daftar kandidat kiper terbaik UEFA.

Bagi Loris Karius, permainan musim ini menjadi obat atas sikap remeh Liverpudlian sejak bergabung. Pelan namun pasti, Karius menjadi solid di bawah mistar gawang The Reds.

Status Karius yang masih memiliki masa depan panjang, membuatnya berpotensi menyamai catatan Dudek. Kuncinya, Karius harus bekerja keras agar konsisten menjadi kiper utama Liverpool.

 

3 dari 3 halaman

2. Bek Kanan (Steve Finnan - Trent Alexander-Arnold)

Bek kanan Liverpool, Trent Alexander-Arnold tetap mewaspadai AS Roma pada leg kedua semifinal Liga Champions. (AP Photo/Dave Thompson)

Situasi berbeda menjadi milik Steve Finnan dan Trent Alexander-Arnold. Saat menjadi pengawal area kanan Liverpool, Finnan berada di usia matang yakni 29 tahun. Sementara tahun ini, Alexander-Arnold baru menginjak usia 19 tahun.

Walhasil, situasi itu berbeda. Alexander-Arnold memiliki masa depan cerah, sementara kala itu Finnan tak terlalu bersinar. Namun, andai melihat kemampuan, dua bek tersebut nyaris identik.

Finnan dan Alexander-Arnold menjadi cerminan bek kanan yang tak sekadar berstatus full-back. Mereka bisa naik, sekaligus beroperasi dari sisi sayap.

Berkat penampilan itu juga, Finnan sempat menjadi anggota dari Tim Terbaik Premier League 2001-2002 versi para pemain. Ia tampil 145 pertandingan bersama Liverpool, dan semapt menikmati nuansa Piala Dunia 2002 bersama Irlandia.

Sumber: Mirror

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini