Bola.com, Palembang - Pelatih timnas Indonesia Putri U-16, Rully Nere, mengaku memiliki cara berbeda dalam menangani sepak bola Putri dengan putra. Rully menilai, mendidik para pemain wanita tidak bisa selalu dengan cara yang keras.
Baca Juga
Sebelum menangani Timnas Indonesia Putri U-16, Rully sempat mengasuh Timnas Indonesia U-19. Pengalaman tersebut membuat sang pelatih paham dengan perilaku setiap pemain di tim-tim yang pernah dilatihnya.
"Agak berbeda mungkin melatih sepak bola pria dengan wanita. Saya dengan pria bisa bebas membentak mereka. Namun, saya memperlakukan wanita dengan cara berbeda. Mereka tidak bisa selalu diperlakukan dengan keras. Saya juga pernah memarahi mereka, tetapi dengan cara yang mendidik," kata Rully kepada Bola.com
Rully mengatakan persoalan utama dalam melatih sepak bola putri adalah ketika para pemain mengalami haid. Situasi itu bisa mengubah taktik dan rencana yang sudah disusun, mengingat pemain yang bersangkutan bisa absen dalam sebuah pertandingan.
"Selain itu, kendala melatih sepak bola wanita adalah ketika mereka sedang datang bulan. Saya lantas selalu menyertakan staf wanita dalam tim sepak bola karena hanya wanita yang bisa memahami satu sama lain," tutur pelatih asal Papua tersebut.
Tidak semua pemain yang mengalami datang bulan harus absen dari lapangan hijau. Rully mengakui hal itu dan menyebut tim medis klub adalah pihak yang memberi keputusan akhir.
"Itu semua tergantung oleh tim dokter. Dia yang memutuskan apakah seorang pemain bisa tampil ketika tengah datang bulan," ujar Rully Nere.