Bola.com, Surabaya - Arema FC harus mengakui keunggulan Persebaya Surabaya dengan skor 0-1 pada pekan ketujuh Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu sore (6/5/2018).
Gol Persebaya yang dicetak Misbakhus Solikin lahir di menit ke-83. Arema mengakui persoalan mereka sering kecolongan di pengujung pertandingan.
"Bukan kali ini saja kami kebobolan di menit akhir. Ini persoalan kami sejak awal. Karena itu sampai sekarang masih mencari solusinya," kata pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo.
Sebenarnya Singo Edan bermain di laga ini. Mereka memperagakan permainan bertahan dan mengandalkan serangan balik. Namun, permainan Arema mulai goyah ketika gelandang muda M. Rafli tidak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera di pertengahan babak kedua.
Sebagai gantinya, Getuk memasukkan Hanif Sjahbandi yang baru kembali dari Timnas Indonesia U-23. Karakter kedua pemain itu agak berbeda karena Hanif cenderung lebih bertahan. Sementara Rafli masih bisa mengalirkan bola ke depan.
Baca Juga
Kondisi tersebut juga dimanfaatkan tuan rumah. Mereka bermain lebih menekan karena aliran bola Arema dari tengah ke depan mulai macet.
"Kami akui setelah Rafli keluar, permainan agak terganggu. Bukan karena Persebaya memasukkan striker asing, David da Silva. Tapi, memang ada penurunan dalam permainan kami sendiri di akhir pertandingan," jelas Getuk.
Meski begitu, Getuk mengaku bangga dengan perjuangan Dendi Santoso dkk. karena mereka juga punya sejumlah peluang. Terutama pada babak pertama.
Hal ini berarti, mereka bisa bermain normal meski mendapatkan teror lemparan dan teriakan dari suporter tuan rumah, Bonekmania.
"Kami tidak akan mencari alasan tentang kepemimpinan wasit atau yang lainnya. Sekarang kami kalah, saya yang bertanggung jawab. Perjuangan pemain layak diapresiasi," imbuhnya.
Hanya, baru kali ini Arema tidak mencetak gol dalam tujuh pertandingan yang sudah dilewati. Sementara catatan kebobolan mereka masih yang paling banyak, yaitu 14 gol.