Bola.com, Surabaya - David da Silva dan Misbakus Solikin bisa dibilang merupakan supersub bagi Persebaya Surabaya saat menang 1-0 atas Arema FC. Dua pemain itu punya peran penting atas gol semata wayang laga Derbi Jatim di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya (6/5/2018).
Keduanya tidak masuk starting eleven pertandingan pekan ketujuh Gojek Liga 1 bersama Bukalapak tersebut. Da Silva dan Misbakus baru masuk pada paruh kedua masing-masing pada menit ke-65 dan ke-68.
Da Silva masuk menggantikan striker Rishadi Fauzi. Sementara Mis, sapaan akrab Misbakus, mulai bertanding mengganti kapten tim Rendi Irwan yang mengalami cedera.
Baca Juga
Agak mengejutkan saat melihat Da Silva dan Mis tidak menjadi starter di laga ini. Sebab, keduanya selalu menjadi andalan pelatih Persebaya, Angel Alfredo Vera, untuk menjaga poros formasi Persebaya.
"Saya selalu bilang tidak ada pemain inti di tim ini. Saya melihat ada pemain lain yang lebih siap untuk turun sejak awal. Rendi dan Fauzi berlatih keras dan sangat bagus di latihan beberapa hari sebelumnya," kata Alfredo saat ditanya alasan mencadangkan Da Silva dan Mis.
Da Silva dan Mis memang punya kontribusi besar atas lahirnya gol pada menit ke-83 itu. Semuanya berawal saat gelandang asal Argentina andalan Persebaya, Robertino Pugliara, mengirim umpan silang ke jantung pertahanan Arema dari sisi kanan serangan.
Bola yang sudah mengudara itu bisa dibuang bek Arema, Arthur Cunha da Rocha, lewat sundulan. Namun, Da Silva sudah mengganggu usaha rekan satu negaranya itu dalam melakukan sapuan.
Strategi Persebaya
Alhasil, bola malah mengarah dengan sempurna ke kaki Mis yang masih berada di dalam kotak penalti. Mis sempat mengontrol bola sebentar dan langsung menendang menggunakan kaki kirinya dengan keras ke sisi kanan gawang Arema.
"Mis pemain yang pintar. Dia selalu bisa mencari posisi yang bagus. David da Silva juga begitu. Dia tahu apa yang harus dilakukan. Aksi mereka bisa berbuah gol," imbuh Alfredo.
Bisa jadi, itu adalah strategi Alfredo untuk menyiapkan rencana cadangan jika timnya masih belum berhasil membobol gawang Arema sampai turun minum. Dia tidak ingin membiarkan lawan bisa menguasai permainan dalam kondisi timnya telah kelelahan.
Menyimpan pemain andalan untuk diturunkan di babak kedua bisa menjadi cara jitu. Saat lawan sudah kehabisn pemain andalan, Persebaya justru punya energi lebih dengan kehadiran pemain istimewa yang baru masuk babak kedua.