Bola.com, Jakarta - Belum sampai sebulan menjalani try-out di Ukraina, kemajuan enam petinju pelatnas Asian Games 2018 terlihat pesat. Hal ini terkait dengan adanya keterlibatan Profesor Valentine Ostyanov dalam menyusun program latihan.
"Keterlibatan Valentine Ostyanov sangat membantu. Masalah speed and power yang dialami petinju Indonesia sudah teratasi," kata Pelatih Kepala Tim Tinju Pelatnas Asian Games 2018, Adi Suwandana dalam rilis yang diterima Bola.com pada Senin (7/5/2018) malam.
Baca Juga
Lantas apa program latihan yang diberikan Ostyanov untuk meningkatkan kecepatan dan tenaga petinju Indonesia?
Adi Suwandana menjawab, "Fokus latihan kekuatan dan kecepatan otot tangan sesuai arahan Ostyanov itu yang membawa perubahan siginifikan."
Meski terjadi kemajuan tersebut Adi yang didampingi Bonix Saweho menangani Mario Blasius Kalli cs. mengaku tetap tidak puas. Dia akan terus berusaha meningkatkan kualitas petinju yang menjalani latihan di Kherson, Ukraina.
"Kami akan berusaha meningkatkan kemampuan mereka sampai maksimal sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing," kata Adi yang mengaku usai mengajak petinju berenang untuk recovery selesai latihan daya tahan kekuatan otot.
Disinggung masalah kondisi fisik petinju, Adi mengatakan cukup bagus. Bahkan, ia menyebut mereka cepat beradaptasi dengan perubahan suhu dari dingin ke panas.
Pada pertandingan uji coba pertama pada Open Tournament di Kherson, 10-14 April 2018, Indonesia menampilkan seluruh petinju. Mereka antara lain: Mario Blasius Kalli (kelas 49 Kilogram), Aldoms Suguro (52 Kilogram), Sunan Agung Amoragam (56 Kilogram), Farrand Papendang (60 Kilogram), Libertus Gha (64 Kilogram), dan Sarohatua Lumbatobing (69 Kilogram).
"Di turnamen terbuka, kami kebagian satu medali perak melalui Mario dan dua perunggu dari Aldoms dan Farrand," kata Adi Suwandana.
Dalam rangka meningkatkan prestasi dan mengasah kemampuan, kata Adi, Tim Tinju Pelatnas Asian Games 2018 menjalani sparring partner dengan petinju Uzbekistan, Kazakhstan, dan Maroko.