2 Kelemahan Tunggal Putra Jelang Piala Thomas 2018

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Mei 2018, 15:40 WIB
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, saat latihan di Pelatnas Bulutangkis, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (7/5/2018). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Pelatih tunggal putra pelatnas PBSI, Hendry Saputra, menyatakan masih banyak pembenahan yang harus dilakukan pada sektor ini menjelang perhelatan Piala Thomas 2018, di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei. Namun, ada dua kelemahan utama yang menurutnya mencolok dari Jonatan Christie dkk. 

Advertisement

Tim Indonesia sudah memilih empat tunggal putra untuk Piala Thomas 2018, terdiri atas Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Firman Abdul Kholik. Anthony menjadi tunggal pertama, disusul Jonatan sebagai tunggal kedua. Adapun tunggal ketiga antara Ihsan atau Firman.

"Kalau strategi siapa yang akan diturunkan itu diputuskan pada menit-menit akhir, tergantung pada lawan yang akan dihadapi. Misal tunggal pertama tak diturunkan, berarti yang kedua naik dan seterusnya," kata Hendry, dalam perbincangan dengan Bola.com, di Kompleks Pelatnas PBSI Cipayung, Senin (7/5/2018). 

Hendry menggarisbawahi beberapa kekurangan yang mendesak dibenahi. Satu di antaranya pemain terlalu sering melakukan kesalahan sendiri. 

"Ada dua kekurangan. Yang pertama pemain banyak melakukan kesalahan sendiri. Hampir semua problemnya sama," ujar Hendry.

"Yang kedua, melakukan kesalahan sendiri pada poin-poin yang menentukan. Kalau melakukan kesalahan sendiri hampir semua pemain melakukan, tapi kalau pada poin-poin penting itu yang harus dihindari, karena terlalu berisiko. Masih ada 10 hari lagi untuk membenahi, semoga nanti lebih bagus," sambung Hendry.  

Pada perhelatan Piala Thomas 2018 Indonesia tergabung di Grup B bersama Korea, Kanada, dan Thailand. Di atas kertas, Korea merupakan lawan terberat Indonesia di fase grup.  

 

Berita Terkait