Bola.com, Malang - Arema FC terus melakukan evaluasi seiring buruknya prestasi tim di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Hingga pekan ketujuh, Dendi Santoso dkk. berada di dasar klasemen.
Selain itu, Arema jadi tim nomor dua yang paling banyak kebobolan. Total 14 gol bersarang ke gawang tim berjulukan Singo Edan ini. Yang paling mendapat sorotan adalah posisi penjaga gawang, sekalipun semua gol yang lahir bukan murni kesalahan kiper.
Baca Juga
Namun, setelah kehilangan Kurnia Meiga karena sakit pembengkakan saraf mata sejak pertengahan musim lalu, Arema tidak memiliki kiper yang bisa memberikan ketenangan untuk pemain lain.
"Jujur, ada beberapa posisi yang terus disorot. Salah satunya kiper. Kami belum bisa menemukan yang setara Kurnia Meiga," kata Ruddy Widodo, General Manager Arema.
Itu sebabnya dalam tujuh pertandingan di Liga 1, Arema seakan belum punya pakem siapa kiper utama. Tiga nama, yakni Kartika Ajie, Utam Rusdiana, dan Joko Ribowo bergantian dijajal sebagai starter. Namun, mereka masih belum bisa mencatatkan cleansheet.
Arema juga sudah berupaya meningkatkan performa penjaga gawang dengan mendatangkan pelatih kiper asal Brasil, Ricardo Navaro Passos. Sementara pelatih kiper lama, Yanuar Hermansyah, jadi asisten. Tetapi, hasilnya masih belum signifikan.
Itulah mengapa, Arema masih belum bisa move on dari sosok Kurnia Meiga, yang kini berada di kediamannya di Jakarta. Saat sang kiper ulang tahun ke-28 pada Senin (7/5/2018), Arema berharap dia segera kembali bermain.
Tetes Air Mata
Tak hanya itu, pesepakbola nasional juga banyak yang memberikan dukungan untuk kiper jebolan Diklat Ragunan tersebut.
"Meiga merupakan sosok yang bisa memberikan ketenangan. Bukannya kami mengesampingkan kiper yang ada saat ini," imbuh Ruddy.
Saat ini, kondisi Meiga dikabarkan membaik. Namun, dia masih butuh waktu lagi untuk kembali ke lapangan hijau. Beberapa aktivitas terakhir di akun Instagramnya juga memperlihatkan dia sudah sehat secara fisik.
Kurnia Meiga sempat menangis ketika mendengar banyaknya ucapan ulang tahun serta dukungan buatnya agar segera bermain lagi. Namun, dia tidak kuasa berkomentar. Hanya air mata menjadi jawaban betapa Meiga juga rindu dengan sepak bola karena sudah lebih dari setengah tahun dia menghilang dari profesi yang membesarkan namanya.