Bos Persija: Jangan Takut Teroris

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 14 Mei 2018, 22:35 WIB
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, memberikan keterangan pers usai latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Senin (14/5/2018). Latihan ini persiapan jelang melawan Home United pada laga AFC Cup. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Serangan bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, dalam dua hari terakhir, berdampak pada perizinan laga Persija Jakarta melawan Home United. Hingga Senin (14/5/2018) petang, belum sepenuhnya perizinan didapat pihak Persija.

Sesuai jadwal, Persija akan menjamu Home United pada leg kedua semifinal zona ASEAN AFC Cup 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Masalahnya, Polda Metro Jaya baru saja menetapkan wilayah Jabodetabek dalam status siaga satu per hari ini.

Advertisement

Keputusan itu diambil Polda Metro Jaya menyusul adanya insiden bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo sejak Minggu (13/5/2018). Mereka khawatir wilayah Jabodetabek juga jadi sasaran dari aksi terorisme tersebut.

Akibat hal itu, Direktur Utama Persija Gede Widiade mengaku bahwa pihaknya belum 100 persen mendapatkan izin untuk menggelar laga melawan Home United. Namun, Gede berharap bahwa izin akan tetap 100 persen keluar sebagai bukti bahwa masyarakat Indonesia tidak takut dengan aksi terorisme.

"Saya berharap dan berdoa semoga besok tetap diizinkan. Besok itu juga merupakan pertaruhan keamanan negara. Jadi, jangan sampai takut dengan teroris. Ini juga jadi ujian bagi kepolisian, mari kita dukung," kata Gede di Lapangan A GBK Senayan, Jakarta.

 

2 dari 2 halaman

Tunggu Hingga Jelang Laga

Kiper Persija Jakarta, Gianluca Rossy, berusaha menangkap bola saat latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Senin (14/5/2018). Latihan ini persiapan jelang melawan Home United pada laga AFC Cup. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sebelumnya, Gede mengaku bahwa masih ada beberapa tahap yang belum dipenuhi Persija soal perizinan. Saat akan mempersiapkan laga kandang, Gede selalu melewati empat tahap, yakni perizinan dari GBK, Polres, Polda, lalu Mabes Polri.

Sampai sore ini, baru perizinan dari GBK dan Polres Jakarta Pusat yang didapat tim Macan Kemayoran. Sedangkan dari Polda dan Mabes Polri masih berproses. Menurut Gede, hal seperti ini tak biasanya dialami tim besutan Stefano 'Teco' Cugurra tersebut.

"Seharusnya sudah keluar, biasanya H-1 sudah keluar. Tapi ini kan keadaan yang sangat sangat di luar kebiasaan. Tidak biasanya dalam dua hari ada tujuh sampai 10 pengeboman. Ini yang harus kita cermati," ungkap Gede.

"Bisa saja (izin turun 2 jam sebelum laga). Karena ini keadaan yang belum pernah kita alami. Buat negara sebesar Indonesia, ini baru pertama kali mengalami seperti ini," ia menambahkan.

Sumber: Liputan6.com