Ini Harapan Jacksen Tiago Pasca Tragedi Bom Gereja di Surabaya

oleh Aditya Wany diperbarui 16 Mei 2018, 07:45 WIB
Pelatih Barito Putera, Jacksen F. Tiago, melontarkan harapan pasca serangan bom di beberapa titik di Surabaya. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Banjarmasin - Pelatih Barito Putera, Jacksen F. Tiago, dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan Surabaya. Dia berstatus mantan pemain Persebaya Surabaya, beristri orang Surabaya, dan juga punya rumah di ibu kota provinsi Jawa Timur itu.

Saat insiden bom gereja di Surabaya, Jacksen F. Tiago sedang berada di Banjarmasin, kota basis Barito Putera. Demikian halnya dengan keluarganya, yang juga sudah diboyong ke ibu kota provinsi Kalimantan Selatan itu.

"Keluarga saya sudah di Banjarmasin bersama saya saat bom meledak. Kebetulan, anak saya sekolah di Banjarmasin juga. Puji Tuhan, semua keluarga Surabaya tidak apa-apa," kata pelatih asal Brasil itu saat dihubungi Bola.com.

Insiden meledaknya bom terjadi pada tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi (13/5/2018). Ketiga gereja tersebut adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Arjuno. Aksi bom bunuh diri kembali terjadi pada Senin (15/5/2018) dengan lokasi di Mapolrestabes Surabaya.

Advertisement

Meski telah pindah ke Banjarmasin, Jacksen masih memiliki rumah di Surabaya. Dia fokus melatih di klub berjulukan Laskar Antasari, meski sesekali tetap pulang ke Kota Pahlawan.

"Rumah saya masih di Surabaya. Kalau main ke Jawa atau sedang liburan, kami baru balik ke Surabaya. Saya sangat terkejut sewaktu mendengar kabar soal bom itu," tutur pelatih berusia 49 tahun tersebut.

Selama ini Jacksen dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai Surabaya meski telah berpindah ke kota lain dengan membesut berbagai klub. Dia bahkan tak jarang menyebut Surabaya sebagai kampung halaman keduanya.

Hal itu didasari pengalamannya bersama Persebaya. Dia pernah menjadi pemain dan pelatih bersama klub berjulukan Bajul Ijo itu. Hasilnya, dia menyumbang dua gelar juara, masing-masing sebagai pemain dan pelatih pada 1996-1997 dan 2004.

"Saya berharap Surabaya bisa kembali damai dan aman seperti biasanya. Jangan sampai kerukunan kami terganggu dengan kekerasan-kekerasan seperti yang terjadi akhir-akhir ini," ucap Jacksen F. Tiago.