Tur Ke Bali, Aremania Terkena Efek Teror Bom Surabaya

oleh Iwan Setiawan diperbarui 16 Mei 2018, 21:35 WIB
Suporter Arema FC, Aremania, memberikan dukungan saat menonton laga Liga 1 melawan Persija Jakarta di SUGBK, Jakarta, Sabtu (31/3/2018). Persija menangn 3-1 atas Arema FC. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Malang - Setelah melakukan perubahan struktur kepelatihan, Arema FC langsung dihadapkan dengan laga tandang berat dalam Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Tim yang kini dinakhodai Milan Petrovic itu harus bertandang ke markas Bali United pada Jumat (18/5/2018).

Meski tuan rumah sedang dalam kondisi limbung, Arema masih tetap dibayangi kekalahan telak 1-6 pada musim lalu. Apalagi sekarang Arema masih berada di dasar klasemen Liga 1 2018.

Namun, dukungan moral akan diberikan Aremania. Panpel pertandingan Bali United sudah menyiapkan kuota 2.000 tiket untuk suporter Arema.

Jumlah itu akan dibagi dengan Aremania yang berada di Bali dan yang akan datang dari Malang. Khusus rombongan yang datang dari Malang, mereka akan berangkat sehari jelang pertandingan lewat jalur darat.

"Kami sudah buka pendaftaran sejak awal pekan ini karena tiket yang diberikan untuk Aremania dari Malang juga terbatas. Yang jelas, tur kali ini akan berbeda. Pemeriksaan ketika masuk Bali akan lebih ketat. Itu merupakan imbas dari aksi terorisme yang terjadi di Surabaya," kata Achmad Ghozali, koordinator Aremania tur Bali.

Advertisement

Itulah mengapa, Aremania yang hendak tur ke Pulau Dewata diharapkan membawa identitas lengkap. Jika tidak, mereka tidak bisa memasuki Bali.

"Kami sudah mendapatkan informasi dari pihak keamanan. Tidak ada toleransi bagi suporter yang tidak membawa identitas. Mereka tidak bisa masuk Bali," jelasnya.

Pendaftaran tur Arema ini dibuka hingga mendekati pemberangkatan. Koordinator tur membuka pendaftaran di Cafe Cooltour di Jalan Welirang, Kota Malang, dengan biaya total Rp300 ribu untuk satu peserta.

"Kalau sudah memenuhi kuota tentu akan ditutup karena panpel Bali United sudah mengimbau agar Aremania berangkat secara terkoordinasi dan sesuai dengan kuota yang diberikan," tutur Ghozali.