Bola.com, Surabaya - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah mengumumkan sanksi yang unik untuk Persebaya Surabaya, Jumat (18/5/2018). Mereka memberika hukuman kepada maskot tim berjulukan Bajul Ijo itu, Jojo dan Zoro.
Komdis PSSI menulai bahwa maskot yang merepresentasikan buaya dan hiu itu tertangkap telah mengacungkan jari kepada pemain Arema FC (6/5/2018). Akibatnya, sanksi diberikan berupa larangan memasuki stadion sebanyak empat pertandingan.
Hal ini pun memancing reaksi dari Bonek, suporter Persebaya. Salah seorang tokoh Bonek, Tubagus Dadang Kosasih menilai bahwa sanksi yang diberikan oleh PSSI hanyalah mengada-ada.
Baca Juga
“Kesannya PSSI mencari kesalahan Persebaya saja. Saya pikir sanksi seperti ini sangat konyol. Kalau ditanya regulasinya pasti tidak ada. Jujur saja, Bonek tentu sangat kecewa mendengar keputusan ini,” kata Dadang kepada Bola.com, Sabtu (19/5/2018).
Sejak musim lalu, Jojo dan Zoro tidak pernah absen dalam laga kandang Persebaya. Mereka selalu hadir memberikan hiburan kepada suporter dan penonton yang hadir di stadion.
Keberadaan mereka mampu memancing tawa, terutama sesaat pertandingan belum kickoff dan turun minum. Saat pertandingan berlangsung, Jojo dan Zoro juga kerap ikut membakar semangat Bonek dengan meminta bernyanyi lebih keras dari dekat tribune.
“Tentu saja ini akan merugikan tim. Mereka biasanya mampu memberi lecutan semangat kepada pemain selama pertandingan. Keberadaan Jojo dan Zoro menjadi hiburan yang cukup dinantikan oleh Bonek selama ini,” imbuh Dadang.
PSSI pun tidak menjelaskan sanksi itu akan berlaku di laga kandang saja atau semua pertandingan. Sebab, selama ini Jojo dan Zoro kerap ikut Persebaya bertandang selama masih berada di Pulau Jawa.
Jika pertandingan yang dimaksud adalah semuanya, maka Jojo dan Zoro harus rela tidak muncul di stadion selama Ramadan. Terdapat empat pertandingan yang dijalani Persebaya, dengan rincian satu laga kandang dan tiga laga tandang sebelum memasuki Hari Raya Idul Fitri nanti.