Bola.com, London - Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengecam permainan bertahan yang dilakukan Chelsea pada final Piala FA 2017-2018 di Stadion Wembley, Sabtu (19/5/2018) atau Minggu (20/5/2018) dini hari WIB. Menurut Mourinho, hal itulah yang membuat timnya kesulitan menembus lini pertahanan The Blues.
Baca Juga
Chelsea menjadi juara Piala FA musim ini setelah mengalahkan Manchester United dengan skor 1-0. Gol kemenangan Chelsea dicetak oleh Eden Hazard melalui tendangan penalti pada menit ke-22.
Pada pertandingan tersebut, Manchester United sebenarnya tampil atraktif yang memainkan sepak bola menyerang. Adapun Chelsea lebih bermain bersabar dan menunggu Setan Merah lengah untuk melancarkan serangan balik.
Hal itu terlihat dari banyaknya pemain Chelsea yang berada di dalam kotak penalti. Skema yang dilakukan manajer Antonio Conte terbukti ampuh karena dari total 18 percobaan yang lima di antaranya akurat dimiliki United tak ada yang berbuah hasil.
"Agak sulit buat kami bermain tanpa Lukaku sejak awal pertandingan melawan tim yang bertahan dengan sembilan pemain. Anda membutuhkan kehadiran pemain sepertinya. Setiap kekalahan memang menyakitkan, akan tetapi saya akan pulang dengan perasaan kami sudah berjuang habis-habisan, jadi tak ada penyesalan," kata Mourinho seperti dikutip BBC pada Minggu (20/5/2018).
Mourinho juga mengakui kesalahannya karena tak memainkan Romelu Lukaku sejak awal pertandingan. Meski begitu, pria Portugal mengakui timnya sudah berusaha mati-matian meski harus meraih hasil yang tak sesuai dengan harapan.
"Chelsea bukan tim yang bodoh. Mereka tahu tim kami tak memainkan Romelu Lukaku sejak awal atau Fellaini yang membuat mereka menempatkan delapan sampai sembilan pemain di dalam kotak penalti. Mereka tahu punya keunggulan memainkan direct football. Kami sudah mencoba segalanya, akan tetapi mereka memiliki banyak pemain yang kompak di kotak penalti," ujar The Special One.
Kemenangan atas Manchester United membuat Chelsea meraih gelar Piala FA kedelapan sepanjang sejarah. Sebelumnya, klub yang berbasis di London Barat itu sudah meraih gelar turnamen tertua di dunia itu pada edisi 1969-1970, 1996-1997, 1999-2000, 2006-2007, 2008-2009, 2009-2010, dan 2011-2012
Sumber: BBC