Manajer Persebaya Tanggapi Sanksi Komdis untuk Jojo-Zoro dengan Guyonan

oleh Aditya Wany diperbarui 20 Mei 2018, 14:45 WIB
Maskot Persebaya, Jojo dan Zoro. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Sepak bola Indonesia mencatatkan sejarah baru. Bukan dalam hal prestasi yang diukir timnas atau klub, melainkan untuk kali pertama, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi untuk maskot sebuah klub. Hukuman itu diberikan kepada Jojo dan Zoro, maskot Persebaya Surabaya.

Jojo dan Zoro mendapat larangan memasuki stadion selama empat pertandingan karena dinyatakan bersalah mengacungkan jari ke pemain Arema FC pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (6/5/2018).

Bonek, suporter Persebaya, sempat memberikan komentar dengan menilai Komdis PSSI telah melakukan hal konyol. Suporter dengan warna kebanggaan hijau itu juga menganggap sanksi itu terkesan mengada-ada.

Namun, komentar berbeda dilontarkan manajer Persebaya, Chairul Basalamah. Dia malah menanggap hal ini dengan candaan sekaligus sindirian. "Saya merasa hanya Tuhan dan Komdis yang tahu soal sanksi ini," ujarnya.

Advertisement

Jojo dan Zoro mulai hadir dan dikenal publik Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sejak musim lalu, saat Persebaya berkompetisi di Liga 2. Mereka merepresentasikan buaya dan hiu, dua binantang yang identik dengan Kota Surabaya.

Keduanya kerap memberi hiburan kepada penonton atau suporter yang hadir di GBT. Tak jarang, Jojo dan Zoro juga ikut memantik semangat Bonek dengan meminta bernyanyi lebih keras selama pertandingan berlangsung.

Chairul kembali melanjutkan candaannya soal sanksi ini. Dia ingin berpikir positif dan meminta Jojo serta Zoro tetap semangat.

"Saya berharap Jojo dan Zoro tetap semangat mendampingi dan mendukung Persebaya, karena sanksi dan sebagainya adalah pelajaran, kalau tidak begini kami tidak tahu. Jojo dan Zoro keren juga jadi perhatian nasional. Tapi, mungkin bagus Jojo dan Zoro mengawali, nanti maskot yang lain jadi tidak bandel," canda Chairul.

Berita Terkait