Bola.com, Lamongan - Nama Diego Assis masih menjadi perbincangan pencinta sepak bola nasional setelah mencetak "gol tangan Tuhan". Banyak pihak yang berusaha mendesak pemain Persela Lamongan itu untuk mengaku telah melakukan handball saat mencetak gol ke gawang Persija Jakarta, Minggu (20/5/2018).
Ditambah lagi, publik juga membandingkannya dengan Diego Maradona. Gol yang dicetaknya itu memang hampir sama dengan gol pemain Timnas Argentina itu saat melawan Inggris di Piala Dunia 1986.
Diego merupakan pemain yang tidak aktif di sosial media. Namun, dia ikut mengamati perbincangan publik mengenai gol yang dicetaknya di Stadion Surajaya, Lamongan, tersebut.
"Saya tidak punya niat merusak tim manapun untuk menunjukkan usaha saya. Saya juga tidak perlu membandingkan diri saya dengan siapa pun. Saya memiliki identitas sendiri dan tahu diri," ungkap pemain 30 tahun itu kepada Bola.com, Rabu (23/5/2018).
Baca Juga
Sebelumnya, gelandang serang asal Brasil itu mengaku tidak tahu dirinya terlebih dulu handball sebelum mencetak gol. Namun, Diego menilai dia tidak bisa mengubah apapun.
"Saya sebenarnya tidak bisa berbicara lagi. Meski, saya berbicara lagi tentang gol itu, saya tidak dapat mengubah apa yang dipikirkan publik. Itu sudah menjadi masa lalu," imbuh pemain bernomor punggung 88 di Persela itu.
Sebagai pemain, Diego memilih lebih memperhatikan kontribusinya buat tim. Persela akan melakoni partai tandang melawan Barito Putera di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Kamis (24/5/2018).
"Sayangnya, itu tidak bisa diubah. Namun, dengan semua yang saya pelajari hari ini dan besok, mungkin bisa lebih baik dari kemarin. Saya harus fokus untuk membantu tim saya sekarang," ujar Diego.
Di luar gol kontroversial yang dicetaknya itu, Diego merupakan sosok vital bagi permainan Laskar Joko Tingkir. Sebagai pemain tengah, sejauh ini dia mencetak tiga gol dari delapan penampilan.
Laga melawan Persija itu sebenarnya menjadi comeback buatnya. Diego sempat absen satu laga saat Persela melawan Perseru Serui (11/5/2018) akibat cedera pangkal paha yang menderanya.