Bola.com, Cibinong - Persipura Jayapura saat ini berstatus sebagai pemuncak klasemen Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, meski memiliki masalah inkonsistensi ketika menjalani laga tandang dan kehilangan cukup banyak pemain sebelum musim 2018 dimulai.
Namun, dengan perpaduan pemain senior tersisa dan sejumlah pemain muda yang baru bergabung, Mutiara Hitam mampu tetap bersaing di papan atas klasemen.
Masih segar dalam ingatan bagaimana Persipura tidak mengikuti turnamen pramusim Piala Presiden 2018 karena terbelit urusan finansial. Saat itu klub kebanggaan masyarakat Papua ini lantang menyuarakan belum diterimanya uang subsidi dan lain-lain dari PT Liga Indonesia Baru selaku operator. Masalah tersebut membuat Persipura kesulitan untuk mengikat kontrak para pemainnya ketika pintu sponsor belum juga terbuka.
Baca Juga
Dalam kondisi seperti itu, Persipura pun harus merelakan sejumlah pemainnya pergi bergabung dengan klub lain. Bahkan Boaz Solossa dan Prisca Womsiwor sempat bergabung dengan Borneo FC di Piala Presiden 2018 dengan perjanjian kembali memperkuat Persipura ketika Liga 1 2018 bergulir.
Sang kapten dan Prisca menepati janjinya untuk kembali. Namun, tak sedikit yang memang sudah tak bisa kembali karena terikat kontrak dengan klub lain. Sebut saja Nelson Alom, Ferinando Pahabol, dan Osvaldo Haay yang bergabung dengan Persebaya Surabaya. Selain itu, ada juga Marinus Wanewar yang juga bergabung dengan Bhayangkara FC.
Para pemain tersebut tetap mencintai Persipura, tapi kontrak dengan klub lain membuat mereka harus mengedepankan sikap profesional. Persipura pun harus mempersiapkan tim dengan kondisi kekurangan cukup banyak pemain.
Setelah merekrut Peter Butler sebagai pelatih baru, Persipura kemudian mendapatkan solusi dengan datangnya sejumlah sponsor, seperti Freeport Indonesia, Bank Papua, Bosowa Corp, dan Specs.
Krisis finansial pun berlalu, Persipura pun bisa merekrut pemain baru dengan melakukan sejumlah seleksi yang melibatkan banyak pemain muda di Papua, selain juga mendatangkan pemain asing, yaitu Abdoulaye Maiga, Hilton Moreira, dan Marcel Sacramento.
Inkonsistensi Masih Jadi Kendala
Persipura Jayapura memulai kampanye Liga 1 2018 dengan meraih kemenangan tipis 2-1 atas Persela Lamongan. Namun, ketika bertandang ke Banjarmasin di pekan kedua, Persipura harus puas ditahan imbang 2-2 oleh Barito Putera.
Hasil imbang di laga kedua pun diikuti dengan hasil positif saat menjamu PS Tira di Stadion Mandala dengan kemenangan 2-0. Namun, lagi-lagi Persipura hanya meraih satu poin ketika bertandang ke kandang Sriwijaya FC.
Hasil tersebut memperlihatkan gejala Persipura memiliki masalah inkonsistensi ketika bermain di luar Jayapura. Terbukti dalam tiga laga kandang berikutnya, Persipura bisa meraih kemenangan atas Mitra Kukar, Borneo FC, dan Madura United. Sementara dalam dua laga tandang terakhir, Persipura kalah 1-3 dari Arema dan 0-2 dari Persib Bandung.
Peter Butler pun mengakui masalah inkonsistensi tersebut. Namun, pelatih asal Inggris itu tak terlalu mempermasalahkannya karena cukup menyadari risiko memainkan banyak pemain muda di dalam tim adalah apa yang harus dilewati oleh Persipura saat ini.
"Kami bermain bagus di kandang, tapi sangat sulit meraih hasil positif di luar kandang. Jadi benar memang kami sedikit inkonsisten," ujar Peter Butler.
"Namun, jangan lupa kami banyak menggunakan pemain muda di tim ini pada musim ini. Anda semua tahu Persipura kehilangan 14 pemain sebelum musim ini dimulai. Mereka memilih bergabung dengan klub lain dan kami harus melakukan seleksi pemain muda untuk bergabung bersama kami. Dalam situasi seperti ini, tentu kami sulit untuk konsisten. Namun, kami akan mencoba untuk lebih baik," lanjutnya.
Peran Pemain Senior dalam Adaptasi Pemain Muda
Apa yang dikatakan oleh Peter Butler memang masuk akal. Persipura saat ini merupakan tim yang benar-benar baru dengan hadirnya banyak pemain muda yang akan menjadi masa depan bagi Mutiara Hitam. Dengan mengandalkan sejumlah pemain muda, seperti Todd Rivaldo Ferre dan Gunansar Mandowen, Persipura harus sabar untuk berkembang perlahan menjadi tim terbaik di Indonesia.
Peter Butler pun menegaskan para pemain muda itu butuh mengembangkan mentalitas mereka sebagai pemain profesional yang kuat. Namun, pelatih asal Inggris itu pun mengakui untuk bisa mengembangkan para pemain muda yang dimilikinya, Persipura tetap harus mengandalkan para pemain senior yang masih ada.
Sebut saja Boaz Solossa, Imanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, Prisca Womsiwor, dan Ricardo Salampessy, yang masih tetap setia bersama Persipura. Kehadiran para pemain senior tersebut membuat Peter Butler merasa terbantu, terutama untuk mengembangkan mentalitas para pemain muda baik di dalam maupun di luar lapangan.
"Saya tidak bisa memulai kompetisi ini dengan hanya mengandalkan pemain muda. Namun, tentu harus memadukannya dengan pemain yang sudah berpengalaman untuk membangun tim yang baru," ujar Peter Butler.
"Saya rasa perpaduan tim ini sudah bagus. Tim ini menjadi lebih kuat dengan kombinasi. Jangan lupakan juga para pemain senior itu ada yang mengalami cedera. Namun, mereka sangat membantu para pemain muda baik di dalam maupun luar lapangan. Mereka butuh waktu dan kesempatan untuk bermain dalam kompetisi ini. Dengan kesempatan yang kami berikan, mereka akan memiliki mental yang lebih kuat," lanjutnya.