Rossi Penyebab Dovizioso Batal Jadi Pembalap Utama Yamaha

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 26 Mei 2018, 08:05 WIB
Pembalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso saat beraksi pada latihan bebas MotoGP Prancis 2018 di Sirkuit Bugatti, Le Mans. (Jean-Francois MONIER / AFP)

Jakarta Andrea Dovizioso merupakan pebalap yang telah merasakan persaingan MotoGP dengan tiga tim yang berbeda. Semuanya adalah tim dengan nama besar. Bahkan, ia sempat punya kesempatan jadi pebalap utama Yamaha.

Pada awal petualangannya di kelas MotoGP, Dovizioso tercatat sebagai pebalap Honda. Namun, pada 2008 atau musim debutnya, Dovi lebih dulu memperkuat tim satelit Honda. Baru setelah itu ia jadi pebalap utama Honda dalam tiga musim.

Advertisement

Setelah mengumpulkan satu kemenangan dan 15 podium dalam tiga musim sebagai pebalap Repsol Honda, Dovi beralih ke Yamaha dan memperkuat Tech 3. Meski hanya di tim satelit, pebalap Italia itu memiliki rapor yang luar biasa.

Sepanjang MotoGP 2012, ia sukses mengumpulkan enam podium dari 18 balapan. Hal itu yang membuat Dovizioso digadang-gadang akan jadi rekan setim Jorge Lorenzo di tim Movistar Yamaha. Sayang, wacana tersebut tak terwujud karena Valentino Rossi memutuskan kembali ke Yamaha usai terpuruk di Ducati.

"Ide saya dan Simone Battistella (manajernya) adalah ke tim resmi Yamaha pada 2013. Ini adalah pemikiran yang logis. Saya bekerja dengan sangat baik di Tech 3. Lalu, Ben Spies sebagai rekan Lorenzo di Yamaha juga memburuk. Bahkan, pada akhir 2012, ia finis di bawah saya," ujar Dovi, dikutip Tuttomotoriweb.

 

2 dari 3 halaman

Hijrah ke Ducati

Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. (JAVIER SORIANO / AFP)

Dengan kembalinya Rossi ke Yamaha, Dovi yang kecewa dengan gagalnya wacana promosi ke tim inti mulai mencari tempat lain. Pada akhirnya, ia justru jadi pengganti Rossi sebagai pembalap Ducati.

"Ide untuk membentuk Lorenzo-Dovizioso untuk musim 2013 selalu lebih masuk akal. Yamaha tak mengambil posisi. Tak lama kemudian, Lin Jarvis memahami Simone bahwa mungkin lebih baik membiarkannya pergi dan mencari tempat lain. Faktanya, Valentino ingin menyerah dan kembali ke tempat ia memulai," Dovi menambahkan.

Sampai saat ini, kebersamaan Dovi dengan Ducati masih berlanjut. Bahkan, kini pembalap berusia 32 tahun itu jadi salah satu sosok yang diistimewakan Ducati. Kontraknya pun baru diperpanjang hingga musim 2020. Kontrak itu diberikan setelah dirinya tampil sebagai runner-up MotoGP 2017.

3 dari 3 halaman

Statistik Dovi di Semua Kelas

125cc: 49 balapan, 5 menang, 15 podium, 9 pole, 3 fastest lap, 492 poin

250cc: 49 balapan, 4 menang, 26 podium, 4 pole, 8 fastest lap, 721 poin

MotoGP: 180 balapan, 9 menang, 43 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 1942 poin