Bola.com, Jakarta - Bola.net - Liga Champions bisa dibilang sebagai kompetisinya Real Madrid. Rekor 12 gelar merupakan bukti. Di kompetisi ini, Real Madrid adalah raja.
Dua kali jadi kampiun dalam dua edisi terakhir, Los Blancos musim ini mengincar hat-trick juara. Namun itu tidak bakal mudah. Ada sebuah ancaman besar datang dari Liverpool, sang pemilik lima gelar.
Real Madrid dan Liverpool akan saling berhadapan di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, dalam partai final Liga Champions 2017/18, Minggu (27/5). Madrid di atas kertas lebih diunggulkan, tapi apapun bisa terjadi di atas lapangan.
Sama seperti Madrid, kubu Liverpool juga punya peluang yang sama untuk menang dan meraih gelar keenam mereka. Salah satu tumpuan utama pasukan Jurgen Klopp tentu saja tiga tombak merah pada diri Mohamed Salah, Sadio Mane dan Roberto Firmino di barisan depan.
Lini serang Liverpool bahkan bisa disejajarkan dengan lini serang Madrid yang dihuni raja gol Liga Champions Cristiano Ronaldo.
Madrid sendiri pun mungkin pantas merasa cemas. Pasalnya, final kali ini bisa jadi lebih sulit dibandingkan beberapa final mereka sebelumnya, termasuk ketika meraih La Decima pada musim 2013/14 maupun saat menjinakkan Juventus di Cardiff setahun silam.
"Ini bisa jadi final terberat bagi kami," kata pelatih Zinedine Zidane, seperti dilansir situs resmi klub.
"Kami takkan berpikir bahwa Liverpool lebih lemah dibandingkan tim-tim lain, karena mereka memang tidak demikian. Mereka berhak berada di final berkat performa mereka. Mereka bermain dengan baik dan menyingkirkan tim-tim top."
"Sudah cukup lama sejak terakhir kali mereka tampil di final, tapi mereka adalah klub dengan sejarah hebat dan tahu bagaimana caranya bermain di laga-laga seperti ini. Kami harus menampilkan yang terbaik di setiap aspek, bukan cuma di segi fisik."
"Mereka tim Inggris, takkan pernah menyerah. Namun mereka tak bertumpu hanya pada atribut fisik, karena mereka juga memiliki teknik bagus, kecepatan, dan pemain-pemain hebat."
Perjalanan Menuju Final
REAL MADRID
Grup H (finis peringkat 2):
Real Madrid 3-0 APOEL (Ronaldo 12 51pen, Ramos 61)
Dortmund 1-3 Real Madrid (Aubameyang 54; Bale 18, Ronaldo 50 79)
Real Madrid 1-1 Tottenham (Ronaldo 43pen; Varane 28og)
Tottenham 3-1 Real Madrid (Alli 27 56, Eriksen 65; Ronaldo 80)
APOEL 0-6 Real Madrid (Modric 23, Benzema 39 45+1, Nacho 41, Ronaldo 49 54)
Real Madrid 3-2 Dortmund (Mayoral 8, Ronaldo 12, Vazquez 81; Aubameyang 43 49)
Babak 16 besar:
Real Madrid 3-1 PSG (Ronaldo 45pen 83, Marcelo 86; Rabiot 33)
PSG 1-2 Real Madrid (Cavani 71; Ronaldo 51, Casemiro 80)
Perempat final:
Juventus 0-3 Real Madrid (Ronaldo 3 64, Marcelo 72)
Real Madrid 1-3 Juventus (Ronaldo 90+8pen; Mandzukic 2 37; Matuidi 61)
Semifinal:
Bayern 1-2 Real Madrid (Kimmich 28; Marcelo 44, Asensio 57)
Real Madrid 2-2 Bayern (Benzema 11 46; Kimmich 3, Rodriguez 63).
LIVERPOOL
Play-off kualifikasi:
Hoffenheim 1-2 Liverpool (Uth 87; Alexander-Arnold 35, Nordtveit 74og)
Liverpool 4-2 Hoffenheim (Can 10 21, Salah 18, Firmino 63; Uth 28, Wagner 79)
Grup E (finis peringkat 1):
Liverpool 2-2 Sevilla (Firmino 21, Salah 37; Ben Yedder 5, Correa 72)
Spartak Moscow 1-1 Liverpool (Fernando 23; Coutinho 31)
Maribor 0-7 Liverpool (Firmino 4 54, Coutinho 13, Salah 19 40, Oxlade-Chamberlain 86, Alexander-Arnold 90)
Liverpool 3-0 Maribor (Salah 49, Can 64, Sturridge 90)
Sevilla 3-3 Liverpool (Ben Yedder 51 60pen, Pizarro 90+3; Firmino 2 30, Mane 22)
Liverpool 7-0 Spartak Moscow (Coutinho 4pen 15 50, Firmino 19, Mane 47 76, Salah 86)
Babak 16 besar:
Porto 0-5 Liverpool (Mane 25 53 85, Salah 29, Firmino 69)
Liverpool 0-0 Porto
Perempat final:
Liverpool 3-0 Manchester City (Salah 12, Oxlade-Chamberlain 21, Mane 31)
Manchester City 1-2 Liverpool (Jesus 2; Salah 56, Firmino 81)
Semifinal:
Liverpool 5-2 Roma (Salah 36 45+1, Mane 56, Firmino 61 69; Dzeko 81, Perotti 85pen)
Roma 4-2 Liverpool (Milner 15og, Dzeko 52, Nainggolan 86 90+4pen; Mane 9, Wijnaldum 25).
Bicara Dalam Angka
Liverpool adalah tim tertajam di Liga Champions musim ini dengan torehan 40 gol dari fase grup hingga semifinal. Dari 40 gol itu, 29 gol disumbangkan oleh trio Salah, Mane dan Firmino.
Salah mencetak 10 gol, Firmino 10 gol, dan Mane 9 gol. Hanya ada satu pemain yang berada di atas mereka dalam daftar top scorer sementara. Pemain tersebut adalah pilar utama lini ofensif Madrid, Cristiano Ronaldo.
5 Tim tertajam Liga Champions 2017/18:
40 Gol - Liverpool
30 Gol - Real Madrid
27 Gol - PSG
26 Gol - Bayern Munchen
21 Gol - AS Roma.
5 Pemain tertajam Liga Champions 2017/18:
15 Gol - Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
10 Gol - Mohamed Salah (Liverpool)
10 Gol - Roberto Firmino (Liverpool)
9 Gol - Sadio Mane (Liverpool)
8 Gol - Edin Dzeko (AS Roma).
Namun, di segi individu lainnya yakni assist, Liverpool boleh menepuk dada. James Milner berada di atas dengan torehan sembilan assist-nya. Firmino dan Salah pun berada di lima besar.
Assist terbanyak di Liga Champions 2017/18:
9 - James Milner (Liverpool)
8 - Roberto Firmino (Liverpool)
5 - Luis Suarez (Barcelona)
4 - Mohamed Salah (Liverpool)
4 - Neymar (PSG)
4 - Eden Hazard (Chelsea)
4 - Kevin De Bruyne (Manchester City).
Statistik-statistik di atas semuanya tentang ofensif. Bagaimana dengan statistik defensif?
Untuk yang satu ini, Madrid dan Liverpool punya kesamaan. Kesamaan itu adalah tentang keroposnya lini belakang mereka. Mereka sama-sama rentan kebobolan, terutama jika dihadapkan pada lawan yang memiliki serangan balik cepat dan mematikan.
Madrid sudah kebobolan 15 gol. Rata-rata, tim racikan Zidane kebobolan 1,25 gol per laga. Liverpool pun tak jauh beda. The Reds telah kebobolan 13 gol, dengan rata-rata 1,08 per laga.
Kenapa Menjagokan Liverpool?
Bursa-bursa taruhan mayoritas mengunggulkan Madrid untuk menang dan meraih hat-trick juara. Namun tak sedikit pula yang menjagokan Liverpool untuk berjaya di Kiev.
Madrid dan Liverpool sama-sama gagal di liga. Mereka pun sama-sama punya serangan hebat, tapi juga pertahanan yang kurang meyakinkan. Lalu, kenapa menjagokan Liverpool?
Alasannya beragam. Steve McManaman, yang merupakan mantan pemain Liverpool dan Madrid, memaparkannya dengan tepat kepada Liverpool Echo.
"Saya masih menjalin komunikasi dengan orang-orang di Real. Saya rasa mereka takut pada Liverpool dan jumlah gol yang telah mereka ciptakan. Tak ada yang bisa menghentikan mereka ketika mereka melakukan gebrakan cepat seperti ketika melawan Man City dan Roma."
"Sisi baiknya bagi Real Madrid, mereka tak perlu pergi ke Anfield di mana Liverpool begitu dominan. Ini satu laga di tempat netral, tapi para fans Liverpool tetap akan menguasai sebagian besar stadion."
"Melihat performa musim ini, saya rasa Liverpool pantas sedikit lebih difavoritkan. Real punya sejarah dan pengalaman. Mereka sudah pernah di sini dan telah melakukannya, dan itu membuat orang-orang memfavoritkan mereka."
"Namun jujur saja, mereka difavoritkan bukan karena apa yang telah mereka lakukan di atas lapangan. Mereka kesulitan saat melawan Juve dan Bayern. Di perempat final dan semifinal, Liverpool jauh lebih impresif."
Melihat pengalaman, Madrid lebih diunggulkan. Namun jika membandingkan performa musim ini, Liverpool pantas difavoritkan. Itulah yang ingin disampaikan oleh McManaman.
Sinyal Lemah Marcelo
Setiap tim pasti punya kelemahan. Untuk menang, Liverpool perlu mengeksploitasi kelemahan Madrid.
Kelemahan itu adalah bek sayap, terutama sektor kiri yang ditempati Marcelo.
Di sisi kanan serangan Liverpool, ada Mohamed Salah. Duel Marcelo vs Salah bisa sangat menentukan.
Front three Liverpool, khususnya Salah, punya kecepatan dan finishing mematikan. Madrid tak boleh membiarkan mereka bergerak dengan leluasa. Jika diberi ruang, mereka bisa merajalela.
Marcelo adalah bek sayap yang attack-minded. Namun di laga ini, Marcelo sepertinya harus menekan jiwa ofensifnya. Marcelo perlu lebih fokus meredam Salah.
Sederhananya, jika Marcelo menampilkan permainan terbaik dan mampu mematikan Salah, Madrid menang. Jika Marcelo jadi kartu mati, Madrid akan berada dalam masalah besar.
Contoh terbaik untuk situasi seperti ini adalah laga Brasil kontra Jerman di semifinal Piala Dunia 2014. Brasil dibantai 1-7. Lalu apa hubungannya dengan Marcelo? Mudah saja, Marcelo adalah bek kiri Brasil di laga tersebut.
Marcelo dipasang sebagai bek kiri, tapi dia justru bermain seperti left-winger. Empat dari tujuh gol Jerman dalam laga itu tercipta lewat serangan-serangan yang dibangun dari sisi kanan, atau sisi kiri pertahanan Brasil.
Marcelo seolah melupakan tugasnya untuk bertahan. Dia membiarkan pemain-pemain Jerman seperti Philipp Lahm dan Thomas Muller terlalu mudah masuk dari wilayah yang dijaganya. Hasilnya: Kekalahan memalukan.
HEAD-TO-HEAD
Madrid dan Liverpool sudah pernah bertemu lima kali sebelumnya. Termasuk di antaranya adalah di final 1981 silam.
Di Paris waktu itu, Liverpool mengalahkan Madrid 1-0 lewat gol tunggal Alan Kennedy untuk meraih gelar mereka yang ketiga.
Secara head-to-head, Liverpool lebih unggul dengan tiga kemenangan dan Madrid dua.
Pertemuan-pertemuan sebelumnya:
05-11-2014 Madrid 1-0 Liverpool (Fase grup)
23-10-2014 Liverpool 0-3 Madrid (Fase grup)
11-03-2009 Liverpool 4-0 Madrid (16 Besar)
26-02-2009 Madrid 0-1 Liverpool (16 Besar)
27-05-1981 Liverpool 1-0 Madrid (Final).
Zidane belum pernah bertemu Klopp maupun Liverpool sebelumnya. Namun Klopp sudah enam kali menghadapi Madrid ketika melatih Borussia Dortmund. Rekornya adalah menang tiga, seri satu, kalah dua (M3 S1 K2)
Termasuk di antaranya adalah kemenangan agregat 4-3 di semifinal tahun 2013, di mana keempat gol Dortmund diborong oleh Robert Lewandowski. Dari semua penjabaran di atas, Liverpool memang cukup pantas difavoritkan.
Melihat sejarah pertemuan, rekor Klopp vs Madrid, hingga performa keseluruhan musim ini, wajar jika Liverpool terbang ke Kiev dengan mengusung kepercayaan diri tinggi. Wajar jika mereka antusias untuk mencegah Madrid meraih hat-trick.
Harus diakui, Si Merah memang punya kapasitas untuk menggoyang singgasana sang raja. Yang jadi pertanyaan: Mampukah mereka menggulingkannya?
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda