Reputasi Hebat, Lorenzo Tak Cemas Akan Didepak Ducati

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 28 Mei 2018, 22:06 WIB
Nasib Jorge Lorenzo sebagai pembalap Ducati akan ditentukan dalam dua balapan MotoGP 2018. (Jean-Francois MONIER / AFP)

Jakarta Nasib Jorge Lorenzo sebagai pembalap Ducati terancam usai MotoGP 2018. Besar kemungkinan tim pabrikan asal Italia tersebut tak akan memperpanjang kontrak Lorenzo menyusul penampilannya yang mengecewakan.

Awalnya, Ducati memang memiliki harapan tinggi ketika mengontrak Lorenzo untuk MotoGP 2017 dan 2018. Maklum, Lorenzo adalah pembalap dengan reputasi hebat saat ia masih jadi andalan Movistar Yamaha. Buktinya adalah raihan tiga gelar juara dunia.

Advertisement

Harapannya, Ducati ingin menjadikan Lorenzo sebagai Casey Stoner yang baru. Maksudnya adalah agar Ducati kembali konsisten tampil kompetitif dalam kejuaraan. Bahkan, mereka berani memberikan upah 12,5 juta euro per musim untuknya.

Sayang, hasil yang diberikan X-Fuera hingga balapan kelima MotoGP 2018 tak sesuai dengan harapan. Belum ada podium juara yang dipersembahkan. Secara keseluruhan, baru tiga podium yang bisa diberikan. Hal itu yang menimbulkan spekulasi bahwa Ducati tak akan memperpanjang kontrak Lorenzo saat musim ini berakhir.

"Motivasi saya tidak menyedihkan. Semua orang di paddock tahu siapa saya dan apa yang bisa saya lakukan. Anda mengenal saya dari hasil yang saya dapat di tahun-tahun sebelumnya dan jumlah gelar yang saya menangkan," kata Lorenzo, dikutip Speedweek.

 

2 dari 3 halaman

Keluhan Lorenzo

Aksi pembalap Ducati, Jorge Lorenzo pada latihan bebas MotoGP Prancis 2018 di Sirkuit Le Mans. (Jean-Francois MONIER / AFP)

Sejatinya, penampilan Lorenzo mulai membaik sejak MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez. Sayang, saat ia tengah berjuang demi podium, ia justru mengalami kecelakaan beruntun dengan Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso.

Pada MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, penampilan pembalap berusia 31 tahun itu juga sudah cukup baik. Ia, bahkan, sempat memimpin balapan sebelum akhirnya kesulitan menjaga posisinya. Pada akhirnya, ia hanya finis di urutan keenam klasemen.

"Saya memulai dengan baik di Le Mans seperti yang dilakukan di Jerez. Bahkan saya mengambil tikungan pertama dengan kecepatan 250 km/jam. Pembalap lain lebih banyak mengerem di sana. Setelah lima atau enam putaran, saya tak bisa melanjutkan balapan dengan tenang," keluh Lorenzo.

 

3 dari 3 halaman

Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 5 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 16 poin