Piala Dunia 2018: Khilaf, Dugarry Minta Maaf kepada Giroud

oleh Marco Tampubolon diperbarui 31 Mei 2018, 21:38 WIB
Dalam beberapa laga terakhir jelang pengujung musim 2017/2018, Chelsea lebih sering memainkan Olivier Giroud (kiri) ketimbang Alvaro Morata (kanan). (Glyn KIRK / AFP)

Jakarta - Christophe Dugarry meminta maaf kepada bintang Chelsea, Olivier Giroud. Dia mengaku khilaf dan tidak bermaksud menyudutkan Giroud. 

Sebelumnya, mantan pemain Timnas Prancis ini, melontarkan pernyataan yang membuat merah telinga Goroud. Menurutnya, Prancis tidak akan memenangkan Piala Dunia bersama pemain 31 tahun itu. 

Advertisement

Namun Dugarry akhirnya menyesal. Dia meminta maaf terlah berkata lancang. 

"Saya sangat tidak nyaman. Bukan itu yang saya maksud. Saya seharusnya mendukung argumen saya. Kalimat ini bodoh, kosong, dan menjijikkan," ujar Dugarry kepada RMC. 

Dugarry merupakan bagian dari genderasi emas timnas Prancis. Pada tahun 1998, Dugarry ikut ambil bagian dalam mempersembahkan gelar juara dunia kepada Prancis. Namun perannya tidak terlalu besar karena Duggary lebih banyak tampil sebagai pelapis. 

Di babak final melawan Brasil, Dugarry tampil menggantikan Stephane Guivarch pada menit ke-66. Timnas akhirnya memenangkan pertarungan dengan skor 3-0. 

 

 

2 dari 2 halaman

Kirim Pesan kepada Giroud

Striker Chelsea, Olivier Giroud, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Liverpool pada laga Premier League di Stadion Stamford Bridge, London, Minggu (6/5/2018). Chelsea menang 1-0 atas Liverpool. (AFP/Glyn Kirk)

Prancis kembali mempersiapkan diri mengikuti Piala Dunia 2018 di Rusia. Pelatih kepala Les Bleus, Didier Deschamps, telah memilih 23 nama, termasuk Olivier Giroud. Keputusan Giroud pindah dari Arsenal ke Chelsea membuat namanya kembali masuk radar Deschamps. 

Hanya saja, Dugarry, sempat meragukan keputusan tersebut. Namun dia akhirnya meminta maaf dan meralat ucapannya. Dia bahkan mengirim pesan singkat kepada Giroud.  

"Tentu saja kami bisa memenangkan Piala Dunia bersama Giroud. Kami melakukan itu dengan saya dan kami ke final bersama Raymond Domenech. Dia layak mendapat tempatnya. Dia mungkin lebih layak dari saya pada saat itu," beber Dugarry. 

"Dia tidak punya kekurangan dalam segala hal yang dilakukannya selama bertahun-tahun. Saya mengirimnya pesan singkat untuk meminta maaf," ujar Dugarry.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Sumber: www.liputan6.com