Bola.com, Malang - Perseru Serui harus rela ditekuk Arema FC di pekan ke-13 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, Rabu malam (6/6/2018). Mereka kalah 0-1 di Stadion Gajayana, Malang.
Dari segi permainan, pelatih Perseru, I Putu Gede, sudah mengaku puas. Tetapi secara hasil, dia memang kecewa.
"Beginilah sepak bola. Sekarang kami bermain bagus. Tapi, justru tidak bisa menang. Sementara saat bermain biasa saja, justru menang," kata Putu Gede.
Tim berjulukan Cenderawasih Jingga ini juga enggan berkomentar tentang gol tunggal Arema yang lahir dari titik penalti di menit ke-55.
Baca Juga
Bermula dari pelanggaran terhadap Dedik Setiawan dalam kotak penalti, penyerang asal Brasil Thiago Furtuoso berhasil jadi eksekutor dan menjebol gawang Perseru yang dikawal Anas Fitranto.
"Saya tidak bisa berkomentar tentang gol itu karena memang saya tidak tahu bagaimana proses penaltinya. Jadi, harus lihat rekaman pertandingan dulu. Kalau sekarang komentar, justru timbul masalah nantinya," jelasnya.
Sepanjang pertandingan, Putu Gede menganggap anak buahnya sudah memberikan perlawanan sengit. Bahkan Arema sempat dibuat tidak berkembang pada babak pertama.
"Kami sudah prediksi Arema tidak akan bermain lepas di Stadion Gajayana, dan itu terbukti. Kami bisa memberikan perlawanan. Hanya, persoalan lama di tim ini belum terselesaikan. Finishing masih lemah," lanjutnya.
Saat ini Perseru jadi tim yang paling minim mencetak gol karena mereka baru mengoleksi lima gol.
Finishing Lemah
Striker Silvio Escobar yang dipasang sebagai penyerang tunggal juga tidak banyak berkutik menghadapi pengawalan pemain belakang Arema. Pemain asal Paraguay itu juga tidak mendapatkan banyak suplai dari lini kedua.
"Di tim ini juga tidak ada kreator permainan. Jadi, memang sulit untuk mengalirkan bola ke depan agar serangan lebih tajam," imbuh Putu Gede.
Permainan Perseru justru sangat bagus dari lini belakang dan tengah saja. Mereka bisa membuat deretan penyerang Arema tidak leluasa bergerak. Jika ada pemain lawan yang lama membawa bola, Kunihiro Yamashita dkk. langsung membuang bola tersebut.
Itu sebabnya barisan penyerang Arema tidak bisa mencetak gol lewat skema permainan terbuka. Mereka hanya bisa membobol gawang Perseru lewat eksekusi penalti.