Bola.com, Bantul - Setelah meraih kemenangan besar atas PS Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (8/6/2018), para pemain Persija Jakarta akan mulai libur untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 2018. Namun, meski mendapatkan libur selama satu pekan lebih, para pemain Macan Kemayoran tak akan bisa benar-benar bersantai karena tuntutan untuk menjaga kondisi dan kebugaran.
Para pemain Persija Jakarta langsung membubarkan diri selepas kemenangan 5-0 atas PS Tira di pekan ke-13 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Ismed Sofyan dkk. mendapatkan libur selama satu pekan lebih untuk berkumpul bersama keluarga merayakan Idul Fitri 2018.
"Setelah menghadapi PS Tira, semua pemain dan ofisial diliburkan. Pemain sudah dibubarkan. Pemain lokal langsung pulang ke daerahnya masing-masing. Sementara untuk pemain asing, Marko Simic sudah pulang ke Kroasia, Rohit Chand akan kembali ke Nepal, dan dua pemain Brasil, Jaimerson dan Addison Alves akan berlibur ke Bali," ujar Direktur Utama Persija, Gede Widiade.
Baca Juga
Para pemain Persija akan kembali berkumpul pada 18 Juni 2018 dan mulai berlatih satu hari kemudian. Baik Gede Widiade maupun pelatih Stefano Cugurra Teco pun memastikan para pemain Persija tak bisa sepenuhnya bersantai ketika menikmati libur Idul Fitri.
"Pelatih sudah bilang untuk jaga kondisi. Saya yakin mereka pemain profesional yang akan menjaga kondisinya sehingga bisa tetap siap untuk menghadapi laga selanjutnya," ujar Gede Widiade.
"Soal libur kami, terutama pelatih fisik, sudah membuat program untuk pemain gar bisa berlatih fisik sendiri. Saat para pemain kembali ke tim, kami akan mengadakan tes fisik untuk melihat kondisi para pemain. Setelah ini kami punya beberapa pertandingan, yaitu tiga laga tunda, jadi kami harus fokus," ujar Stefano Teco.
Persija Jakarta memang masih harus menghadapi tiga laga yang tertunda. Persija akan menghadapi Persib Bandung pada 30 Juni dan kemudian bertandang ke markas Perseru Serui pada 3 Juli 2018. Sementara untuk laga kontra Persebaya Surabaya masih menunggu keputusan dari PT Liga Indonesia Baru.