Bola.com, Brno - Pembalap Indonesia, Galang Hendra Pratama, mengaku sempat mengincar gelar juara dunia World Supersport 300. Namun, ambisi itu buyar setelah Galang Hendra mengetahui regulasi yang diterapkan.
Baca Juga
Pada 4 seri sebelumnya, penyelenggara WSSP300 tidak memberi batasan berat yang adil. Kompetitor Yamaha diuntungkan dengan volume silinder yang lebih besar yang membuat kecepatan maksimal (top speed) dan akselerasi keluar tikungan sangat sulit disaingi.
Galang Hendra menyebut regulasi itu membuat rider Tim Garpu Tala tak bisa bersaing dengan pembalap Honda atau Kawasaki.
"Target pertama saya adalah kejuaraan dunia, tapi setelah saya melihat regulasi yang tidak adil pada awal musim, semua sulit buat Yamaha. Sekarang saya berharap untuk tetap berada di podium pada setiap serinya," kata Galang Hendra saat diwawancarai bocah asal Indonesia, Shaina Salvia, setelah balapan di Sirkuit Brno, akhir pekan kemarin.
Penyelenggara WSSP300 akhirnya mengubah regulasi pada balapan di Sirkuit Brno. Kombinasi berat motor dan pembalap Yamaha berjumlah 205 kilogram. Sedangkan untuk pembalap KTM totalnya 208 kg. Sementara Honda dan Kawasaki beratnya minimal 215 kg.
"Saya pikir ini tak terlalu membedakan pada akhirnya. Untuk saya sebagai pembalap, hal yang paling penting adalah tetap fokus, tak pernah menyerah dan mencoba untuk mempelajari semua trek," tutur Galang Hendra Pratama.
Sumber: Crash