Bola.com, Pamekasan - Manajemen Madura United memberi libur kepada para pemaian pada 8-17 Juni 2018. Selama 10 hari itu, para pemain banyak memanfaatkannya itu berlibur dengan keluarga atau merayakan Idul Fitri.
Namun, gelandang serang Zah Rahan Krangar tidak melakukan keduanya. Dia lebih memilih untuk tetap tinggal di Surabaya dan melakukan latihan secara mandiri untuk menjaga kondisi kebugarannya.
“Selama di Surabaya saya pergi ke gym dan latihan ringan di apartemen supaya kondisi fisik tetap bagus. Saya tidak ingin fisik jadi tidak prima kalau berlibur. Setiap pemain pasti punya cara sendiri untuk melakukan ini,” ungkap pemain asal Liberia itu kepada Bola.com.
Baca Juga
Saat ini, Madura United tengah dalam kondisi terpuruk. Mereka meraih hasil buruk dengan tidak pernah menang dalam lima pertandingan Gojek Liga 1 bersama Bukalapak secara beruntun.
Dari lima laga itu, dua di antaranya berakhir seri dan tiga sisanya kalah. Hasil itu, membuat klub berjulukan Laskar Sape Kerrab itu berada di peringkat delapan klasemen sementara dengan koleksi 18 poin.
Hal itulah yang menjadi motivasi bagi Zah Rahan untuk tetap berlatih keras selama liburan. Dia tidak ingin timnya kembali meraih hasil serupa dalam pertandingan setelah jeda lebaran.
“Saya tidak ingin bersantai melihat kondisi tim yang sedang tidak bagus. Saya ingin mengangkat kembali posisi Madura United ke papan atas. Tim ini pasti bisa bangkit dari hasil buruk itu,” imbuh pemain berusia 33 tahun itu.
Selama ini, Zah Rahan memang menjadi tulang punggung bagi Madura United. Perannya sebagai playmaker bersama Slamet Nurcahyo sangat penting bagi gaya permainan klub asal Pulau Garam itu.