Jakarta Maverick Vinales jadi salah satu pembalap muda MotoGP yang beruntung. Ia mendapat kesempatan untuk jadi rekan setim Valentino Rossi di Yamaha.
Publik sempat terkejut dengan keputusan Yamaha yang menunjuk Vinales sebagai pembalap mereka mulai MotoGP 2017. Itu karena Vinales adalah pembalap muda yang pengalamannya terbilang masih minim di kelas MotoGP.
Baca Juga
Ia baru naik ke kelas MotoGP mulai musim 2015. Pada musim 2016, pembalap asal Spanyol itu memang menunjukkan tren yang positif. Vinales mampu meraih empat podium, termasuk satu kemenangan, yang membawanya finis di urutan keempat klasemen.
Dengan hijrah ke Yamaha dan jadi rekan setim Rossi, Vinales pun mulai jadi salah satu pembalap yang disegani di kelas MotoGP. Isaac Vinales, sepupunya, menyebut pembalap berusia 23 tahun itu mendapat banyak keuntungan dengan jadi rekan setim The Doctor.
"Memiliki Valentino Rossi di paddock adalah sesuatu yang memotivasi pembalap. Valentino adalah salah satu yang terhebat sepanjang masa di dunia balap motor. Selalu belajar sesuatu dengan melihat balapannya. Jika ia jadi rekan setim Anda, Anda bisa belajar lebih banyak," ujar Isaac yang kini membalap di kelas Moto2, dikutip Tuttomotoriweb.
Belum Memuaskan
Sayangnya, saat ini Vinales belum bisa mempersembahkan hasil yang membanggakan bagi Yamaha. Di musim 2017, ia gagal terlibat dalam pertarungan gelar juara dunia meski sempat mengejutkan di awal musim.
Saat itu, Vinales hanya meraih tiga kemenangan dari total tujuh podium. Ia pun finis di urutan ketiga klasemen. Di musim 2018, Vinales malah merangkai satu podium tanpa kemenangan. Itu yang membuatnya tertinggal jauh dari Marc Marquez, pemuncak klasemen.
"Saya butuh kemungkinan untuk memulai balapan dengan baik. Itu harus diraih pada balapan selanjutnya. Sebab, ketika saya berada di lintasan sendirian saya bisa mengimbangi Jorge dan Marc. Kami harus tetap bekerja keras, fokus, dan lebih kuat," timpal Vinales.
Rapor Vinales di kelas MotoGP
2015: 18 balapan, 0 kemenangan, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 96 poin, finis ke-12
2016: 18 balapan, 1 kemenangan, 4 podium, 0 pole, 2 fastest lap, 202 poin, finis keempat
2017: 18 balapan, 3 kemenangan, 7 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 230 poin, finis ketiga
2018: 7 balapan, 0 kemenangan, 1 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 77 poin, urutan ketiga