MotoGP: Misi Marquez Hentikan Kebangkitan Lorenzo

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 23 Jun 2018, 10:51 WIB
Pembalap Spanyol, Jorge Lorenzo (tengah) melompat merayakan selebrasi didampingi posisi kedua pembalap Marc Marquez dan posisi ketiga Valentino Rossi usai balapan MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya, Montmelo, (17/6). (AFP PHOTO / Lluis Gen)

Jakarta Kebangkitan Jorge Lorenzo dalam dua balapan terakhir MotoGP 2018 mengejutkan banyak pihak. Tak ada yang menyangka pembalap Ducati itu bisa melesat. 

Penampilan Lorenzo dalam dua balapan terakhir MotoGP 2018 jadi bukti bahwa usaha dan kerja keras pada akhirnya akan menuai hasil. Ya, podium juara yang didapat pada MotoGP Italia dan Catalunya adalah hasil kerja keras pembalap Ducati tersebut.

Advertisement

Tentu ini jadi sebuah kejutan besar. Maklum, pembalap asal Spanyol itu memperlihatkan performa buruk sejak awal musim 2017, momen di mana ia resmi jadi pembalap Ducati. Hebatnya, Lorenzo memperlihatkan bahwa dirinya tak kenal kata menyerah. Pada akhirnya, pembalap berusia 31 tahun itu pun kembali meningkatkan reputasinya dengan dua kemenangan beruntun.

Hal itu memang tak lantas membawa Lorenzo ke papan atas klasemen MotoGP. Namun, pengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP itu kini mulai mendekati para rivalnya. Duduk di urutan ketujuh dengan koleksi 66 poin, ia terpaut 49 poin dari pemuncak klasemen, Marc Marquez.

"Lorenzo adalah yang terkuat saat ini. Kita akan melihat bagaimana hal itu akan terjadi di seri lain. Itu karena Mugello dan Montmelo sangat mirip. Saya harus mencoba untuk menghentikannya secepat mungkin," ujar Marquez, dikutip Tuttomotoriweb.

 

2 dari 3 halaman

Tetap Optimistis

Pembalap Spanyol dari tim Repsol Honda, Marc Marquez melaju kencang saat balapan MotoGP Catalunya di Sirkuit Catalunya di Montmelo, (17/6). Pembalap Jorge Lorenzo finis diurutan pertama dengan catatan waktu 40 menit 13,566 detik. (AFP PHOTO / Lluis Gen)

Ya, kebangkitan Lorenzo membuat Marquez terpaksa paceklik kemenangan dalam dua balapan. Padahal, sebelumnya pembalap Repsol Honda itu mampu memenangi tiga balapan beruntun, yakni di Austin, Spanyol, dan Prancis.

Kini, The Baby Alien pun mulai didekati para rivalnya. Meski jarak dengan Valentino Rossi di urutan kedua masih terpaut 27 poin, tetap saja banyak hal yang bisa terjadi karena musim masih menyisakan 12 balapan.

"Situasi saya jauh lebih baik dari tahun lalu. Tapi yang terpenting adalah bagaimana perasaan saya pada motor. Misalnya, di paruh kedua musim lalu, meski ada masalah, saya masih bisa bertarung untuk podium. Kesimpulannya, ketika perasaan bagus, saya tahu selalu bisa memperjuangkan kemenangan," pembalap berusia 25 tahun itu menegaskan.

 

3 dari 3 halaman

Rapor Marquez di Setiap Musim

125cc

2008: 13 balapan, 0 menang, 1 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 63 poin, urutan ke-13

2009: 16 balapan, 0 menang, 1 podium, 2 pole, 1 fastest lap, 94 poin, urutan kedelapan

2010: 17 balapan, 10 menang, 12 podium, 12 pole, 8 fastest lap, 310 poin, juara

Moto2

2011: 15 balapan, 7 menang, 11 podium, 7 pole, 2 fastest lap, 251 poin, runner-up

2012: 17 balapan, 9 menang, 14 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 328 poin, juara

MotoGP

2013: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 9 pole, 11 fastest lap, 334 poin, juara

2014: 18 balapan, 13 menang, 14 podium, 13 pole, 12 fastest lap, 362 poin, juara

2015: 18 balapan, 5 menang, 9 podium, 8 pole, 7 fastest lap, 242 poin, urutan ketiga

2016: 18 balapan, 5 menang, 12 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 398 poin, juara

2017: 18 balapan, 6 menang, 12 podium, 8 pole, 3 fastest lap, 298 poin, juara

2018: 6 balapan, 3 menang, 4 podium, 1 pole, 4 fastest lap, 95 poin, urutan pertama