Bola.com, Jakarta. Kabar adanya keretakan salam skuat timnas Argentina di Piala Dunia 2018 kembali mencuat. Kali ini, kabarnya beberapa pemain tidak puas dengan kinerja pelatih Jorge Sampaoli dan ingin melengserkannya.
Argentina sejauh ini masih belum tampil impresif di Piala Dunia 2018. Albiceleste belum meraih kemenangan dan terancam tidak lolos dari babak penyisihan grup.
Kondisi pelik yang menimpa Argentina itu ditengarai telah membuat skuat terbelah. Para pemain tidak puas dengan taktik dan formasi yang diterapkan oleh Sampaoli dan siap untuk mendepaknya pasca Piala Dunia.
Secara mengejutkan, Sampaoli memang mengubah formasi bermain Argentina di Piala Dunia 2018. Mantan pelatih Sevilla tersebut memutuskan memakai formasi 3-4-3, padahal sebelumnya bermain dengan 4-3-3.
Pablo Zabaleta, mantan pemain Argentina, menyebut perubahan taktik tersebut jadi hal yang krusial. Beberapa pemain tidak nyaman dan mulai menimbulkan keretakan dalam tim.
"Saya belum bicara dengan pemain Argentina tapi saya dengar laporan jika para pemain ingin menyingkirkan Sampaoli. Formasi yang dia gunakan tidak sesuai dengan karakteristik pemain," ucap Zabaleta pada BBC Sport.
Terlalu Banyak Perubahan
Formasi 3-4-3 pernah mengantar Sampaoli meraih sukses saat masih membesut timnas Chile. Mereka sukses meraih gelar Copa Amerika. Masalahnya, Sampaoli memakai formasi tersebut terlalu mendadak dan pemain tidak siap.
"Sebelum Piala Dunia, dia bekerja dengan 4-3-3, dengan satu gelandang bertahan. Tapi, sehari sebelum lawan Islandia, dia mengubahnya. Sampaoli juga membuat banyak perubahan pada tim dan juga taktik," papar Zabaleta.
"Bahkan, dari luar saja saya bisa melihat jika itu akan membawa dampak pada atmosfer di sekitar skuat kami," tandas Zabaleta.
Seruan untuk Bersatu
Namun, Zabaleta meminta pemain Argentina untuk menepikan egonya. Begitu juga dengan Sampaoli. Zabaleta meminta mereka segera bersatu karena posisi Argentina kini sedang genting dan terancam tidak lolos ke 16 besar.
"Sekarang adalah waktunya bersatu dan saya pikir mereka semua harus duduk bersama, pemain dan manajer. Hal ini normal dilakukan setelah klub meraih hasil buruk."
"Para pemain bisa mendengarkan manajer dan mereka juga harus mendeskripsikan tentang apa yang mereka tidak sukai dari pelatihnya. Jika itu terjadi, maka mereka bisa tampil dengan penampilan terbaik," tutup Zabaleta.