Bola.com, Jakarta Tak banyak yang memprediksi Swedia mampu melangkah jauh di Piala Dunia 2018. Tapi, nyatanya mereka mampu melaju ke babak 16 besar dengan gagah. Hebatnya, Swedia melangkah ke fase gugur dengan status sebagai juara Grup F.
Beberapa pemain tampil menonjol dan jadi pemain kunci Swedia dalam menjalani babak penyisihan grup. Nama Andrea Granqvist tentu saja jadi motor utama permainan Swedia di Piala Dunia 2018. Sang kapten telah menyumbang tiga gol untuk negaranya.
Lalu, ada juga duet Ola Toivonen dan Marcus Berg di lini serang. Kedua pemain punya keunggulan fisik yang kerap membuat lawan kelimpungan. Tapi, jangan pula lupakan sosok Ludwig Augustinsson yang punya peran begitu sentral.
Augustinsson, seperti halnya Granqvist, jadi pemain yang selalu dipercaya oleh pelatih Janne Anderson untuk tampil membela Swedia pada tiga laga babak penyisihan grup. Augustinsson telah mencatatkan 270 menit bermain di Piala Dunia 2018.
Lawan Meksiko Jadi Panggung
Dari tiga pertandingan yang sudah dijalani oleh Augustinsson, laga melawan Meksiko (27/6/2918) jadi panggung terbaiknya. Beroperasi di sisi kiri pertahanan Swedia, Augustinsson tampil sangat solid. Bukan hanya saat bertahan, tapi juga menyerang.
Augustinsson mampu membuat para pemain sayap, yang merupakan kekuatan utama, Meksiko tidak berkutik. Miguel Layun, Carlos Vela, hingga Hirving Lozano tidak sulit menembus area yang dia jaga dengan begitu solid. Meksiko pun tidak mampu mencetak gol.
Augustinsson bahkan turut berkontribusi dalam serangan Swedia. Pemain yang kini membela Werder Bremen itu membuka gol kemenangan Swedia pada menit ke-50 lewat gol indahnya. Gol Augustinsson jadi katalis bagi lahirnya gol-gol Swedia hingga akhirnya menang 3-0. Ia pun jadi man of the match laga ini,
Sejatinya, penampilan apik Augustinsson sudah nampak di laga melawan Jerman (24/6/2018). Pemain kelahiran Stockholm ini mampu membuat sektor kanan penyerangan Jerman yang dimotori oleh Thomas Muller dan Joshua Kimmich tidak berdaya.
Pada laga lawan Jerman, Swedia kalah dengan skor 2-1. Sebagai catatan, kedua gol Jerman tercipta dari sektor kiri penyerangan atau sektor kanan di lini pertahanan Swedia. Bukan area yang jadi wilayah Augustinsson.
Bersiap Pilih Klub Baru
Piala Dunia tak ubahnya sebagai etalase bagi pemain-pemain namanya belum begitu dikenal publik, seperti Augustinsson. Sebab, ada banyak pemandu bakat tim top Eropa memantau dan bukan tidak mungkin bakal berujung proses transfer.
Pada tahun 2016 lalu, Augustinsson sempat jadi incaran Liverpool. Saat itu, Augustinsson masih berusia 21 tahun dan bermain untuk FC Copenhagen asal Denmark. Pada tahun 2015, dia sukses membawa Swedia jadi juara di Euro U-21.
Ketika itu, pemain dengan tinggi badan 181 cm tersebut memilih bertahan di FC Copenhagen. Augustinsson tidak ingin pindah hanya untuk jadi pemain pelapis. Sebab, ketika itu The Reds sudah punya Jose Enrique dan Alberto Moreno. Sulit baginya untuk bersaing.
Augustinsson baru pindah pada awal musim 2017/18, bukan Liverpool klub yang jadi destinasinya melainkan Werder Bremen. Augustinsson pindah dengan mahar transfer 4,5 juta euro. Pilihan yang tepat karena dia tampil reguler di Bremen sepanjang musim.
Dengan usia yang sudah menginjak 24 tahun, Augustinsson tentu saja sudah matang secara mental dan emosional. Skill bermainnya juga sudah berkembang pesat. Pindah ke klub yang lebih besar dan berpeluang meraih gelar bisa jadi pilihan bagi Augustinsson.
Jika mampu terus tampil konsisten bersama Swedia di Piala Dunia 2018, maka Augustinsson harus segera memilih klub baru mana yang akan dia bela pada musim depan. Banyak klub dipastikan siap memberikan tawaran menarik baginya.