Tantangan INAPGOC dalam Menyelenggarakan Asian Para Games 2018

oleh Tyo Harsono diperbarui 28 Jun 2018, 20:15 WIB
Direktur Divisi Olahraga INAPGOC, Fani Riawan, kanan. (Bola.com/Budi Prasetyo Harsono)

Bola.com, Jakarta - Direktur Divisi Olahraga INAPGOC, Fani Riawan, mengungkapkan tantangan yang dilalui timnya untuk mempersiapkan Asian Para Games 2018. Menurut Fani, setidaknya terdapat tiga kendala untuk Divisi Olahraga INAPGOC.

Advertisement

Jakarta mendapat kesempatan untuk pertama kali menjadi tuan rumah Asian Para Games. Ajang olahraga difabel terbesar di Asia itu akan berlangsung pada 6 hingga 13 Oktober 2018.

Sebagai perhelatan pertama di Jakarta, tentunya INAPGOC selaku panitia acara menghadapi berbagai tantangan. Apalagi, divisi olahraga yang bersinggungan dengan pertandingan.

Tiga masalah utama yang dihadapi divisi olahraga INAPGOC adalah wasit berlisensi, tempat pertandingan, serta klasifikasi atlet dan wasit. Fani mengaku masih perlu belajar dari negara lain untuk ketiga hal tersebut.

"Kami sebagai divisi olahraga yang merupakan jantung ajang ini, terdapat tiga masalah utama. Pertama, persiapan wasit berlisensi, lalu tempat bertanding, kemudian klasifikasi wasit dan atlet," ujar Fani.

"Perlu koordinasi dengan divisi lain untuk mengklasifikasi tingkat difabilitas atlet, harus disamakan dulu. Kemudian saya akan berbicara dengan wasit soal itu," lanjutnya.

Fani mengaku melakukan pelatihan-pelatihan untuk wasit yang berlisensi. Selain itu, pihaknya juga berusaha meningkatkan kualitas tempat bertanding.

"Menjelang Asian Para Games 2018, kami sudah melakukan pelatihan untuk para wasit. Kami berusaha meningkatkan kualitas tempat bertanding sekaligus wasit-wasit yang sudah berlisensi," kata Fani.