Bola.com, Jakarta. Mantan penjaga gawang timnas Jerman, Jens Lehmann mengungkit keputusan tidak dipanggilnya Leroy Sane dalam skuat Piala Dunia 2018. Baginya, hal tersebut adalah sebuah kejutan besar.
Sane sebenarnya tampil sangat apik bersama Manchester City pada musim 2017/18 lalu. Pemain berusia 22 tahun sukses membawa Man City menjadi juara di Premier League.
Tidak hanya secara tim, permainan Sane secara individu juga dinilai cukup menawan. Mantan pemain Schalke itu memberikan 10 gol dan 15 assist untuk Man City di Premier League. Tapi, dia tetap tidak masuk di skuat Piala Dunia.
Alih-alih memanggil Sane, pelatih Joachim Loew justru memanggil nama yang tidak cukup populer yakni Julian Brandt dalam skuat. Sane tidak dipanggil karena punya sikap yang buruk pada para pemain senior Jerman.
"Tidak dibawanya Sane merupakan sebuah kejutan besar, saya akui itu. Tapi, saya pikir kita tidak bisa menyalahkan semuanya pada satu keputusan saja. Ini terjadi secara kolektif," ucap Lehmann.
"Semua tidak berjalan seperti biasanya, termasuk ketika kami kalah dari Korea Selatan di Piala Dunia, itu sungguh mengejutkan," tandas Lehmann.
Sangat Kecewa
Jerman kalah dengan skor 2-0 kala berjumpa Korea Selatan pada laga terakhir Grup F. Kekalahan itu memaksa Jerman harus angkat koper dari Rusia dengan status sebagai juru kunci grup dengan raihan 3 poin.
Menurut Lehmann, hasil tersebut membuat banyak warga Jerman merasa kecewa.
"Kami semua sangat kecewa dan kami tidak terbiasa dengan kondisi seperti saat ini. Publik Jerman berharap ada barbeky d akhir turnamen, tapi kemudian semua berakhir hanya dalam satu pekan," tuturnya.
Bukan Salah Individu
Menurut Lehmann, kegagalan Jerman terjadi karena kegagalan kolektif, bukan karena satu individu tertentu. Termasuk para pemain. Mantan kiper Arsenal tidak ingin menghakimi Mesut Ozil, yang performanya dalam sorotan.
"Bahkan Manuel Neuer juga menunjukkan sebuah usaha yang luar biasa. Dia sudah melakukan semuanya, meskipun jelas jika dia gagal," kata Lehmann.
"Saya pikir kami tak bisa menyelesaikan masalah dengan tim yang bertahan begitu dalam. Anda harus bermain lebih cepat dan lebih ganas. Anda harus menekan dari sayap dan mengirim umpan silang yang bagus," tutup Lehmann.