Sikap Arogan Penyebab Timnas Jerman Tersisih di Piala Dunia 2018?

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 29 Jun 2018, 10:06 WIB
Pemain timnas Jerman, Mario Gomez, Mats Hummels dan Niklas Suele bereaksi setelah kalah dari Korea Selatan pada pertandingan Grup F di Kazan Arena, Rabu (27/6). Langkah Jerman terhenti di Piala Dunia 2018 setelah kalah dari Korsel. ((AP/Michael Probst)

Jakarta Timnas Jerman secara mengejutkan tersingkir di Piala Dunia 2018 di Rusia. Di fase penyisihan Grup F, pemenang Piala Dunia 2014 ini berada di urutan bawah klasemen dengan 3 poin.

Jerman membuka awal kompetisi dengan kekalahan tipis 0-1 dari Meksiko. Mereka juga hampir tersingkir oleh Swedia. Namun, gol Toni Kroos di injury time menghidupkan kembali harapan Jerman.

Advertisement

Anak asuh Joachim Low kemudian mengalami kekalahan mengejutkan 0-2 dari Korea Selatan. Jerman pun gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018, dan keluar di babak penyisihan grup untuk pertama kalinya dalam 80 tahun terakhir.

Kabarnya, kegagalan ini akibat adanya perpecahan besar di dalam ruang ganti. Menurut The Times, ketidakharmonisan dalam skuat itu membawa ke situasi yang sangat luar biasa. Misalnya saja Kroos yang enggan untuk meneruskan bola ke Marvin Plattenhardt karena dia tidak mempercayainya.

Selain itu, kabarnya ada rasa arogan tentang kesuksesan di kamp Jerman sebelum Piala Dunia 2018 dimulai. Satu sumber mengatakan: "Seluruh tim mengira mereka adalah pemenang Piala Dunia," katanya.

2 dari 3 halaman

Tak Pantas Lolos

Pelatih Jerman, Joachim Low, memuji keberhasilan anak asuhnya mengalahkan Swedia 2-1 pada matchday kedua Grup F Piala Dunia 2018. (AP Photo/Frank Augstein)

Hasil ini tentu membuat pelatih Jerman, Joachim Low kecewa. "Diperlukan seseorang untuk memberi tahu mereka bahwa mereka harus melakukan semuanya lagi dari awal. Sekarang mereka tidak memiliki pilihan selain memulai dari awal," ujarnya.

"Saya pikir pertama-tama kita harus memberi selamat kepada dua lawan kami yang berhasil keluar dari grup. Di turnamen ini, kami tidak pantas menang lagi atau pindah ke babak 16 besar," kata Low.

3 dari 3 halaman

Tak Punya Kesempatan

Joachim Low (AP Photo/Michael Probst)

"Kami tersingkir bukan karena kami tidak ingin menang. Akan tetapi, kami tidak pernah memiliki kesempatan untuk memimpin pada titik mana pun - kami selalu tertinggal di belakang, mencoba untuk mengikuti," ujar Low.

"Kami melihat Swedia memimpin, jadi kami harus terus menekan, tetapi tim kami kehilangan kemudahan bermain dan kekaguman yang biasanya kami miliki," kata pelatih Jerman ini.