Bola.com, Jakarta Timnas Belgia menunjukkan kekuatan mereka di babak 16 besar Piala Dunia 2018 dengan sangat luar biasa. Menghadapi Jepang, Eden Hazard dkk menang tipis 3-2 setelah sempat tertinggal dua gol lebih dahulu.
Pasukan Roberto Martinez tertinggal 0-2 ketika sang pelatih memutuskan untuk memasukkan Marouane Fellaini dan Nacer Chadli di menit ke-65, Fellaini mencetak gol penyama skor sebelum Chadli mencetak gol kemenangan di menit keempat injury time.
Sekarang mereka akan menghadapi Brasil di perempat final.
Jepang terlihat berada di jalur untuk membuat kejutan dan kemenangan yang akan dikenang di Rostov setelah Genki Haraguchi mampu mengejar umpan panjang Gaku Shibasaki, di mana Jan Vertonghen melakukan kesalahan antisipasi untuk membuka skor bagi Negeri Sakura.
Takashi Inui membuat skor berubah menjadi 2-0 untuk keunggulan Jepang ketika tembakannya dari jarak 25 yard tak mampu dibendung Thibaut Courtois. Skor 2-0 ini membuka asa bagi wakil Asia tersebut untuk menembus perempat final pertama mereka.
Tertinggal dua gol dan performa tim yang mengecewakan, Roberto Martinez memilih memasukkan Fellaini dan winger West Brom, Nacer Chadli.
Peruntungan mereka berubah setelah Jan Vertonghen mencetak gol sundulan untuk membawa Belgia kembali ke permainan.
Sundulan Fellaini memanfaatkan umpan tarik Eden Hazard membuat skor menjadi imbang 2-2 sebelum Chadli mencetak gol kemenangan memanfaatkan umpan Thomas Meunier dari sebuah situasi serangan balik. Gol itu pun menghindarkan The Red Devils menjadi korban kejutan-kejutan di Piala Dunia 2018.
Pertunjukan Mental Pemenang Belgia
Timnas Belgia memiliki nama-nama pemain seperti Eden Hazard, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku hingga Thibaut Courtois yang bermain di Premier League dan tak perlu lagi diragukan kebintangan mereka. Sekarang mereka tak terkalahkan dalam 23 pertandingan, tapi selalu ada pertanyaan yang mengiringi mereka terutama pertanyaan mengenai seberapa cerdas mereka secara taktik atau bagaimana generasi emas itu tak bisa menduplikasi mental pemenang mereka ketika memperkuat tim nasional.
Martinez dan para pemainnya akan merasa setelah ini bahwa mereka sebagian sudah menjawabnya, menjawab keraguan, dan mendapatkan sebuah kemenangan sejati, setelah tampak mati dan terkubur setelah satu jam.
Selama 60 menit di Rostov, Eden Hazard dkk memang seperti dibuat mati kutu ketika harus dihadapkan pada tembok pertahanan kokoh yang dibangun oleh Jepang.
Namun sebuah sundulan jauh dari Vertonghen yang membuat skor menjadi 1-2 merupakan titik balik permainan Setan Merah. Sundulan Vertonghen dari jarak 20 meter itu menjadi gol sundulan terjauh di Piala Dunia yang tercatat di buku rekor sejak 1966.
Kemudian para pengganti unjuk gigi. Fellaini, yang baru saja menandatangani kesepakatan baru bersama Manchester United pekan lalu, mampu menyongsong umpan Hazard untuk menyamakan skor setelah 74 menit.
Dan gol penentu kemenangan adalah sebuah upaya tim yang nyata. Kiper Courtois menggulirkan bola ke De Bruyne, yang kesulitan selama 90 menit tetapi memberikan hidupnya ketika negaranya membutuhkannya.
Playmaker Manchester City membawa bola sejauh 60 yards sebelum memberi umpan pada Meunier, yang selanjutnya umpan silangnya dilangkahi oleh Lukaku, dan Chadli berada di sana untuk mengarahkannya ke gawang tanpa kesulitan.
Lukaku telah mencetak 17 gol dalam 11 pertandingan Belgia sebelumnya, tetapi keputusannya untuk tidak menembak pada kesempatan ini mungkin terbukti lebih penting daripada yang lainnya.
Bisakah Belgia Sekarang Memenangkan Piala Dunia?
Setelah kemenangan dramatis ini, Belgia diyakini akan menunjukkan semangat dan tekad besar mereka di turnamen besar.
Dua turnamen terakhir mereka -Piala Dunia 2014 dan Euro 2016- keduanya berakhir di perempat final. Setan Merah, yang belum pernah memenangkan turnamen besar, akan bertekad untuk setidaknya melangkah satu langkah lebih jauh saat ini. Tetapi ada satu masalah besar.
Pertandingan mereka berikutnya adalah melawan favorit untuk memenangkan turnamen, pemilik lima trofi Piala Dunia, Brasil, pada hari Jumat di Kazan. Pemenang pertandingan itu akan menghadapi juara dunia 1998 Prancis atau pemilik dua trofi juara, Uruguay untuk berebut tempat di final.
Belgia sendiri tak harus mengeluh atau mengingat-ingat andai mereka tak menang di pertandingan terakhir penyisihan grup melawan Inggris, mereka akan memiliki rute yang lebih mudah. Karena, bila ingin menjadi juara, Belgia harus menggali diri lebih dalam, melawan tim terbaik dan mewujudkan ekspektasi publik kepada generasi emas mereka.
"Belgia harus menggali lebih dalam dari dalam dan mereka melakukannya dengan sangat baik," kata Chris Sutton dari BBC Radio 5 live seusai pertandingan melawan Jepang.
Tak ada keluhan lebih banyak dari pelatih Roberto Martinez usai pertandingan. "Tak ada yang negatif hari ini, ini adalah tentang melaju ke babak selanjutnya."
"Ini adalah sebuah hari di mana saya sangat bangga kepada para pemain ini. Tetap percaya pada Belgia. Di Piala Dunia anda ingin sempurna, tapi ini soal melaju, ini soal kemenangan," tutupnya.
Setelah ini, semua terserah pada Belgia bagaimana mereka melanjutkan momentum ini. Mampukah Belgia?
Sumber: Bola.net