Piala Dunia 2018: Kekuatan Brasil Terletak di Barisan Belakang

oleh Windi Wicaksono diperbarui 03 Jul 2018, 21:42 WIB
Para pemain Brasil merayakan keberhasilan gol yang dicetak Thiago Silva saat menghadapi Serbia dalam laga terakhir Grup E Piala Dunia 2018 di Stadion Spartak, Kamis (28/6/2018) dinihari WIB. (AP/RebeccaBlackwell)

Jakarta Brasil sukses melaju ke perempat final Piala Dunia 2018 usai menyingkirkan Meksiko. Selecao menang 2-0 atas Meksiko di babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Dua gol Brasil ke gawang Meksiko dicetak Neymar dan Roberto Firmino. Namun, bukan kedua pemain tersebut yang dianggap sebagai pahlawan sebenarnya.

Advertisement

Catatan pertahanan Brasil di bawah asuhan pelatih Tite memang menakjubkan. Selecao hanya kemasukkan enam gol dari 25 pertandingan.

Selama di Piala Dunia 2018 Rusia, Brasil bahkan baru kebobolan satu gol. Laga kontra Meksiko menjadi bukti betapa lini belakang Brasil tampil brilian.

Cara bertahan yang dipraktikkan duet Thiago Silva dan Mirand di jantung pertahanan Brasil menuai pujian. Mereka dibantu full back Fagner dan Filipe Luis, serta mendapatkan perlindungan ekstra dari Casemiro di tengah.

2 dari 3 halaman

Atasi Tekanan

Selebrasi pemain timnas Brasil, Philippe Coutinho (11), setelah mencetak gol ke gawang Swiss pada laga penyisihan Grup F Piala Dunia 2018 di Rostov Arena, Senin (18/6/2018) dini hari WIB. (AP Photo/Felipe Dana)

Bek-bek tim lain mungkin akan rapuh bila menerima tekanan bertubi-tubi selama 20 menit. Tapi, Brasil menunjukkan bahwa mereka punya benteng pertahanan yang tangguh.

Setiap kali pemain Meksiko mendekati garis pertahanan Brasil, selalu ada tekel yang tepat waktu untuk menghentikannya. Setiap kali pemain Meksiko berada dalam posisi bagus untuk menembak, selalu ada tubuh yang menghalangi mereka menembak.

Setiap kali bola meluncur ke dalam wilayah Brasil, selalu ada kaki atau kepala yang menghalaunya. Selecao dalam level yang berbeda ketika bertahan.

3 dari 3 halaman

Siap Menghukum

Kekuatan ini yang perlu diwaspadai lawan Brasil berikut di babak delapan besar yakni Belgia. Ketika area pertahanan Brasil aman, barisan penyerang mereka siap kapan saja untuk menghukum lawan.