Bola.com, Jakarta Inggris mendapatkan perlawanan berat dari wakil Amerika Selatan, Kolombia, dalam laga 16 besar Piala Dunia 2018 hari Rabu (4/7) dini hari tadi. Tetapi sang pelatih, Gareth Southgate, selalu percaya bahwa tim asuhannya bisa lolos ke babak selanjutnya.
Inggris sejatinya sempat unggul lebih dulu melalui gol penalti Harry Kane pada menit ke-57. Tetapi, Kolombia sukses memperpanjang pertandingan setelah sang bek, Yerry Mina, mencetak gol beberapa saat sebelum peluit panjang berbunyi.
Kedua tim tak mampu mencetak gol di dua babak perpanjangan waktu hingga pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti. Dan The Three Lions pun dinyatakan sebagai pemenang setelah sang kiper, Jordan Pickford, sukses menepis tendangan dari Carlos Bacca.
Selalu Percaya
Pemandangan adu penalti sebelumnya sempat terjadi dalam laga Spanyol kontra Rusia, di mana La Furia Roja tersingkir. Tetapi Southgate tidak pernah mengalami keyakinan bahwa timnya tidak akan bernasib sama dengan skuat asuhan Fernando Hierro itu.
"Kami selalu percaya pada apa yang kami lakukan dengan benar hingga akhir," ujar Southgate seperti yang dikutip dari Sky Sports.
"Meskipun penalti pertama kami berhasil diselamatkan, saya telah melihat banyak adu penalti di mana eksekusi gagal tidak menjadi kunci pertandingan," lanjutnya.
Bangga dengan Para Pemainnya
Fakta bahwa Inggris tak bisa memenangkan pertandingan di waktu normal membuat beberapa penggemarnya merasa kecewa, terutama karena mereka menghadapi salah satu tim kuda hitam di kompetisi ini. Tetapi Southgate tetap memuji penampilan anak asuhnya.
"Saya bangga dengan cara tim saya bermain. Saya pikir kami mengontrol permainan dalam 90 menit, bermain dengan kedisiplinan, kami sangat tenang dengan bola dan itu adalah hal yang impresif dari sekelompok pemain muda di pertandingan besar," tambahnya.
"Ini adalah malam yang spesial untuk semua yang terlibat," tandasnya.
Pada babak perempat final, The Three Lions akan menghadapi tim kuda hitam lainnya, Swedia. Skuat asuhan Jenne Andersson tersebut tentu tak bisa dipandang remeh, sebab mereka baru saja turut andil dalam mengandaskan perjalanan sang juara bertahan, Jerman, di fase grup.
Sumber: Bola.net