Jakarta Perjalanan ganda campuran Indonesia, Riky Widianto / Masita Mahmudin di Indonesia Open 2018 langsung terhenti pada babak pertama. Rabu (4/7/2018). Mereka tumbang di tangan pasangan Taiwan Wang Chi-Lin/Lee Chia Hsin.
Pada duel babak pertama Indonesia Open 2018 itu, Riky / Masita memang sudah terlihat kewalahan sejak gim pertama. Buktinya, awal permainan langsung dihiasi dengan keunggulan 3-0 Chi-Lin/Chia Hsin.
Baca Juga
Pada akhirnya, gim pertama ditutup dengan kemenangan mereka 21-12. Hasil itu membuat Riky / Masita lebih bersemangat pada gim kedua.
Mereka pun sempat unggul 17-12 atas Chi-Lin / Chia Hsin. Sayang, Riky/Masita gagal mempertahankan keunggulan itu hingga akhirnya menyerah 26-24.
Faktor Angin
Pasangan Taiwan memang terlihat lebih unggul atas Riky / Masita. Namun, ada faktor lain yang juga dikeluhkan mereka. Faktor tersebut adalah angin di venue. Hal itu yang membuat Riky / Masita tak mampu memberikan perlawanan pada gim pertama.
"Soal pertandingan tadi, set pertama kita kalah angin. Itu kita mau angkat (bola) nanggung terus, jadi keserang terus. Jadi kita kalah di servis. Anginnya terlalu kencang. Salah satu faktornya itu. Kualitas lawan lebih hebat? Ya," ujar Riky usai pertandingan.
Tak Beruntung
Sayangnya, saat mereka mendapatkan keunggulan angin pada gim kedua, Riky / Masita tetap tak mamu memanfaatkannya. "Pada set kedua kita menang angin, menurunkan bola jadi lebih enak. Tidak terlalu banyak yang nanggung. Sayang lawan bisa ngejar, kami kurang beruntung," keluh Riky.
Hal senada juga dikeluhkan Masita. Pebulutangkis berusia 23 tahun itu menilai angin jadi faktor yang menentukan. "Seperti yang dikatakan mas Riky, pola mainnya kan kencang terus, jadi kalah kencang. Mainnya kan harus cepat, jadi sudah pasti kita kalah," Masita menegaskan.
Riky / Masita adalah salah satu dari tujuh ganda campuran tuan rumah yang turun pada Indonesia Open 2018. Sebelumnya, Tontowi Ahmad / Lilyana Natsir, Ricky Karanda Suwardi / Debbie Susanto, dan Hafiz Faisal / Gloria Emanuelle Widjaja telah memastikan tiket babak kedua.