Bola.com, Jakarta Brasil adalah tim yang sangat identik dengan sepakbola menyerang. Namun di Piala Dunia 2018, Selecao juga menunjukkan kalau mereka juga kuat dalam bertahan.
Ini semua berkat tangan dingin sang pelatih Tite.
Sejak ditangani Tite, Brasil hanya kebobolan enam gol dalam 25 laga. Itu merupakan sebuah catatan yang mengagumkan.
Di Rusia 2018, dari penyisihan grup hingga babak 16 besar, baru ada lima shots on target yang mengarah ke gawang mereka. Hasilnya, Selecao pun baru kebobolan satu gol dalam empat laga.
Bersama Uruguay, yang sama-sama baru kebobolan satu gol, dua wakil Amerika Selatan ini merupakan pemilik joint-best defensive record di Rusia 2018.
Apakah rahasia di balik kekuatan defensif tim Brasil ini?
"Pertahanan kami dimulai dari menyerang," kata gelandang Willian, seperti dilansir FIFA.com. "Kami (para pemain ofensif) berusaha membantu sebisa mungkin dalam hal ini."
"Sepakbola jadi lebih sulit seiring berjalannya waktu. Sepakbola jadi lebih kompetitif, kita bisa melihatnya di Piala Dunia ini, dan kami harus menyesuaikan diri. Namun permainan kami benar-benar menarik."
Brasil racikan Tite memiliki pertahanan yang solid, tapi permainan mereka tetap atraktif. Itu sulit dilakukan, tapi bagi mereka tidaklah mustahil.
Untuk memahaminya lebih dalam, FIFA.com bicara dengan Cleber Xavier, yang merupakan asisten pelatih Brasil dan telah menjadi tangan kanan Tite sejak 2001 silam.
Brasil vs Belgia
Zonal Marking
"Kami beroperasi dengan zonal defence, baik dalam open play maupun set piece. Itu adalah dasar dari segalanya," ungkap Cleber.
"Berkat zonal marking, kami menjadi tim paling disiplin di turnamen ini."
"Kami sangat sedikit melakukan pelanggaran - sembilan per laga."
Total Pressing
"Ada tiga tahapan yang kami lalui saat bertahan: high press, mid press dan low press."
"Kami menyesuaikan pressing game kami dengan lawan yang kami hadapi. Jika ada penyesuaian yang harus kami lakukan, itu biasanya pada high press."
"Mid press dan low press sifatnya lebih sistematis."
Menyerang Sambil Bertahan
"Jika saatnya menyerang, kami menyerang. Jika saatnya bertahan, kami bertahan. Itu adalah keseimbangan dalam permainan kami."
"Namun ketika menyerang, kami melakukannya dengan cara yang membuat kami tidak bakal kecolongan di belakang. Kami menyebutnya 'menyerang sambil bertahan'."
"Dengan begitu, dengan bertahan, kami sudah berada dalam posisi untuk kembali merebut bola setiap kali kami kehilangannya."
Konsep Yang Jelas
Anggota-anggota inti dari staf kepelatihan Tite sudah bersama untuk waktu yang sangat lama. Dengan kata lain, taktik tim Brasil ini tak dirancang hanya dalam semalam.
"Ini adalah karakteristik kami bersama, yang kami kembangkan di Corinthians, di mana kami punya lebih banyak waktu. Itu adalah waktu terbaik kami bersama, baik untuk membangun konsep yang jelas maupun menerapkan ide-ide ke praktik nyata."
"Itu adalah metodologi kami."
"Kami mengambil sesuatu dari luar dan menyesuaikannya dengan konsep kami. Itu prinsip sederhana, apapun situasinya, baik ketika bekerja di klub atau di level tim nasional."
Kekuatan Komunikasi
"Jika Neymar bermain di hari Minggu dengan PSG, lalu bergabung dengan kami di hari Senin, begitu tiba di ruang ganti dan melihat ponselnya, dia akan mendapati pesan dengan foto-foto editan, memberinya gambaran tentang situasi yang ada."
"Kami memiliki pemain-pemain yang sangat bagus. Mereka bisa langsung mengerti semuanya."
Sumber: Bola.net
Baca Juga