Lawan Kroasia di 8 Besar Piala Dunia 2018, Putin Suntik Semangat Pemain Rusia

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 07 Jul 2018, 21:15 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan di kongres FIFA untuk mencari tuan rumah Piala Dunia 2026 di Moskow, Rusia, Rabu (13/6). (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Moskow - Presiden Vladimir Putin memberikan suntikan semangat untuk Timnas Rusia jelang babak perempat final Piala Dunia 2018 melawan Kroasia, Minggu (8/7/2018) dini hari WIB di Olimpiyskiy Stadion Fisht. Putin ingin Aleksandr Golovin dan kawan-kawan cetak sejarah di Piala Dunia 2018.

Advertisement

Presiden Rusia tersebut bertemu dengan pelatih Stanislav Cherchesov untuk membicarakan banyak hal. Salah satunya ialah memuji perjuangan Rusia yang mampu menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2018.

"Putin berbicara denganku setelah pertandingan melawan Spanyol. Ketika presiden memanggilmu, itu membuatmu nyaman. Ini dorongan ekstra," ujar Cherchesov disadur dari Nation.

Babak perempat final merupakan raihan terbaik Rusia di Piala Dunia. Kali terakhir Rusia melaju di babak yang sama ialah di edisi 1970 lalu, semasa masih bernama Uni Soviet.

Dukungan Putin membuat Rusia kian bersemangat untuk membuat rekor baru di Piala Dunia. Cherchesov tidak ingin langkah timnya berhenti di babak perempat final.

2 dari 3 halaman

Suka Tantangan

Pemain Rusia berselebrasi setelah sang kiper, Igor Akinfeev menahan tendangan penalti timnas Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Minggu (1/7). Rusia lolos ke perempat final setelah menang adu penalti 4-3. (AP/Manu Fernandez)

Cherchesov menerima tantangan yang menginginkan Rusia melangkah lebih jauh di Piala Dunia 2018. Demi mewujudkannya, Rusia ingin mengalahkan Kroasia.

"Kami orang Rusia suka hal yang esktrim. Mari kita lalui perjuangan ini," imbuh Cherchesov.

3 dari 3 halaman

Tetap Fokus

Di tengah euforia keberhasilan Rusia melangkah hingga babak perempat final Piala Dunia 2018, Cherchesov tetap berpegang teguh dengan sikapnya. Arsitek berusia 54 tahun itu menolak untuk membaca koran dan menonton televisi supaya fokusnya tidak terganggu.

"Kami bukan orang yang suka euforia. Saya berkonsentrasi terhadap pekerjaan," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini