Moskow - Pele sempat punya prediksi soal Piala Dunia. Legenda sepak bola Brasil itu menyebut wakil Afrika akan juara sebelum abad 21.
Kebenaran komentar Pele terlihat dari jejak Afrika pada kesuksesan peserta Piala Dunia, termasuk pada edisi tahun ini.
Baca Juga
Banyak tim juara mengandalkan pemain berdarah Afrika. Termasuk pula mayoritas semifinalis kompetisi di Rusia.
Total 23 pemain dari Prancis dan Belgia, yang bertemu di Krestovsky Stadium, Rabu (11/7/2018) dini hari WIB, merupakan keturunan imigran Afrika.
Salah satunya adalah penyerang Les Bleus Kylian Mbappe, anak dari ayah asal Kamerun dan ibu Aljazair. Sementara Belgia punya Romelu Lukaku yang datang dari Kongo.
Tidak ketinggalan Inggris. Dele Alli, salah satu pencetak gol pada laga perempat final melawan Swedia, memiliki ayah Nigeria. Hanya Kroasia yang tidak punya pemain berdarah Afrika dalam skuatnya.
Faktor Imigrasi
Tim Afrika memang kesulitan memenangkan Piala Dunia. Pele mengakui hal ini disebabkan lemahnya organisasi
"Bakat Afrika tersebar di seluruh penjuru dunia. Mereka juga memiliki pemain bagus di tiap posisi. Tapi ketika berkumpul di timnas, masalah baru muncul," ungkap Pele, dilansir RT.
Sampai kelemahan itu diperbaiki, Afrika harus puas menyaksikan putra keturunan mereka sukses di negara lain setelah imigrasi.
Pele sebenarnya juga masuk kategori itu. Contoh lain adalah kumpulan pemain Prancis yang memenangkan Piala Dunia 1998. Sedangkan contoh teranyar adalah Jerome Boateng yang mengawal pertahanan Jerman saat memenangkan turnamen 2014.
Maksimal 8 Besar
Capaian terbaik tim Afrika di Piala Dunia adalah perempat final. Kamerun (1990), Senegal (2002), dan Ghana (2010) melakukannya pada tiga kesempatan.
Sedangkan kinerja mereka di Rusia merupakan catatan terburuk sejak 1986. Tidak ada tim Afrika yang mampu melangkah ke babak gugur. Mesir (Grup A), Maroko (Grup B), Nigeria (Grup D), Tunisia (Grup G), dan Senegal (Grup H) mengepak kopor lebih cepat.
Sumber: Liputan6.com
Saksikan video pilihan di bawah ini: