Ini Penjelasan soal Insiden Mati Lampu pada Laga Timnas Indonesia U-19 Vs Malaysia

oleh Aditya Wany diperbarui 13 Jul 2018, 01:25 WIB
Kiper timnas Indonesia U-19, Muhammad Riyandi, bersiap menjalani drama adu penalti dalam kondisi gelap karena lampu Stadion Gelora Delta Sidoarjo mendadak mati. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Sidoarjo - Insiden kurang menyenangkan terjadi saat Timnas Indonesia U-19 hendak melakoni babak adu penalti kontra Malaysia pada semifinal Piala AFF U-19 2018, Kamis (12/7/2018) malam. Lampu yang menerangi lapangan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, mendadak mati.

Alhasil, perlu beberapa saat hingga akhirnya lampu stadion hidup kembali. Namun, cahaya yang dipancarkan ke arah lapangan tidak seterang seperti semula karena tidak semua lampu bisa dinyalakan.

Advertisement

Selama babak adu penalti, pemain sempat melakukan tendangan dalam kondisi lampu agak gelap. Baru pada penendang ketiga, lampu bisa lebih terang meski tidak seperti saat pertandingan waktu normal 90 menit.

“Kalau tadi PLN memang mati, dan perlu diesel tapi nyalanya tidak bisa dalam waktu singkat, harus sedikit demi sedikit. Kami minta menunda supaya lampu lebih terang, tapi delegasi dari AFF masih oke untuk lanjut karena pemain bisa melihat,” kata Ahmad Riyadh, Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur.

PSSI bisa terancam sanksi akibat insiden ini. Hal ini dikarenakan insiden mati lampu seperti ini cukup menganggu pandangan para pemain mengingat babak adu penalti sangat penting untuk menentukan pemenang.

“Ini dampaknya jelek bagi Indonesia. Kami akan kena sanksi dan catatan-catatan. Ini sudah jelas. Ke depan harus diperbaiki,” kata Riyadh.

Di sisi lain, pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, enggan menjadikan mati lampu sebagai alasan kekalahan timnya. Baginya, pertandingan melawan Malaysia tetap berjalan dengan baik hingga akhir.

“Kita sebenarnya tidak menyangka lampu mati. Seharusnya itu menunggu hidup normal dulu, tapi memang menunggu waktunya lama kalau normal. Kedua tim merasakan hal yang sama dan itu tidak bisa jadi alasan,” kata juru racik formasi Timnas Indonesia U-19 itu.