Sekjen PSSI Jawab Protes Pelatih Timnas Malaysia Soal Pelemparan Botol

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 13 Jul 2018, 20:39 WIB
Wasit saat duel Malaysia vs Indonesia di semifinal Piala AFF U-19 2018 (12/7/2018) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, mendapat perlindungan dari aparat keamanan. (Bola.com/Aditya Wany)

Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria menjawab protes pelatih Timnas Malaysia U-19, Bojan Hodak yang kecewa dengan pelemparan botol kepada tim asuhannya. Dia menilai PSSI tidak memberikan edukasi yang baik kepada para pendukung di Piala AFF U-19 2018.

Malaysia mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari para pendukung Timnas Indonesia U-19 menyusul pelemparan botol yang dilakukan ke dalam lapangan.

Advertisement

Pendukung Timnas Indonesia U-19 tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya setelah Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan kalah 3-4 (1-1) lewat babak adu penalti dari Malaysia pada semifinal Piala AFF U-19, Kamis (12/7/2018), di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Saat pertandingan berakhir, beberapa suporter melemparkan botol ke arah pasukan Hodak.

Hodak sempat mempertanyakan PSSI yang tidak mampu memberikan edukasi kepada para suporter untuk menerima kekalahan dengan lapang dada. Dituduh seperti itu, Tisha memberikan jawaban.

"Kalau bicara edukasi (kepada suporter), di media sosial kita sudah sampai mati memberikan edukasi. Kita akan terus, tidak akan berhenti, tidak akan pernah lelah kita mengkampanyekan kepada semuanya melalui media kepada masyarakat, siang sampai malam kita lakukan," ujar Tisha kepada wartawan.

Tisha sampai membandingkan apa yang dilakukan pendukung Jepang di Piala Dunia 2018, yang rela membersihkan sampah di stadion setelah pertandingan berakhir.

"Kita semua sudah tahu betapa hebatnya suporter Jepang yang bersih-bersih stadion setelah kalah, siapa yang tidak share itu. Tapi, ketika kita sudah dihadapkan pada kekalahan, yang levelnya baru Asia Tenggara, jangankan kita membersihkan sampah, malah kita melemparnya," katanya menambahkan.

2 dari 3 halaman

Masalah yang Kompleks

PSSI menyayangkan perilaku pendukung Timnas Indonesia U-19. (aseanfootball.org)

Bukan hanya pelemparan botol, pendukung Timnas Indonesia U-19 juga dinilai tidak menghargai lagu kebangsaan Malaysia. Bahkan, ada yang sampai menyoraki saat lagu berjudul 'Negaraku' itu berkumandang.

Tisha menuturkan, ketidakdewasaan perilaku suporter merupakan akumulasi dari masalah sehari-hari.

"Masalah (ketidakdewasaan suporter) bukan di situ, ini kompleks, masalahnya ada dari sekolah, dari keluarga, masyarakat, pendidikan ketika mereka sekolah turnamen antar kelas misalnya. Jadi masalah itu tidak bisa diselesaikan di stadion, tapi kita bisa tahu permasalahan masyarakat di stadion, itulah indahnya sepak bola,” imbuh Tisha.

3 dari 3 halaman

Hadapi Thailand

Kekalahan dari Malaysia di babak semifinal Piala AFF U-19 membuat Timnas Indonesia U-19 hanya mampu memperebutkan posisi ketiga. Armada Indra Sjafri bakal berhadapan dengan Thailand pada Minggu (14/7/2018), di Stadion Gelora Delta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini