Bola.com, Malang - Satu poin yang diraih PS Tira dari markas Arema FC pada Minggu (15/7/2018) merupakan hasil yang luar biasa karena mereka berhasil menahan Arema yang sedang dalam tren positif.
Ditambah lagi tim berjulukan Singo Edan itu punya dua amunisi baru, Hamka Hamzah dan Alfin Tuasalamony, yang didatangkan dari Sriwijaya FC.
Namun, justru penambahan pemain baru itu yang dimanfaatkan PS Tira, khususnya di sektor stoper, di mana Hamka Hamzah untuk kali pertama ditandemkan dengan Arthur Cunha.
Dua gol berhasil dicetak Alexandar Rakic dan Sansan Fauzi juga memanfaatkan celah di sana. "Saya tahu Hamka dan Arthur punya postur bagus. Tapi, mereka memang baru bermain bersama. Kami coba memanfaatkannya," kata pelatih PS Tira, Nilmaizar.
Baca Juga
Hamka dan Arthur hanya punya dua hari untuk berkolaborasi dalam sesi latihan. Arema tidak punya pilihan lain selain menduetkan mereka karena bek utama Purwaka Yudi sedang cedera. Sementara Israel Wamiau sedang kelelahan pasca tur dari Banjarmasin.
"Target kami memang mencari satu poin di Malang, dan Alhamdulilah bisa terealisasi," imbuh Nil.
Selain memetik satu poin, PS Tira juga jadi tim pertama yang berhasil menjebol gawang Arema setelah mereka mencatatkan clean sheet dalam empat pertandingan sebelumnya.
Di sisi lain, penyakit lama Singo Edan juga kambuh di pertandingan ini. Ketenangan mereka hilang dalam menit-menit akhir. Mereka ingin segera memenangi pertandingan sehingga beberapa kali mereka membuang bola ke depan tanpa tujuan. Namun, sisa satu menit terakhir ternyata bisa membuat PS Tira menjebol gawang Arema lewat Sansan.
Hal ini membuktikan pernyataan Nilmaizar sebelum pertandingan. Dia ingin menunjukkan PS Tira patut diperhitungkan. Meski berada di papan bawah, pelatih asal Padang itu bisa membuat barisan pemain muda PS Tira terus berjuang sepanjang pertandingan.
Padahal, saat melawan Arema, playmaker mereka Gustavo Lopez hanya duduk di bangku cadangan karena tidak fit setelah demam sehari jelang pertandingan.