Bola.com, Malang - Hasil imbang yang didapatkan di pekan ke-16 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak yang ditayangkan di Indosiar, Minggu (15/7/2018), menjadi kesedihan tersendiri bagi kubu Arema FC mengingat arena merekah bermain di kandang sendiri, Stadion Kanjuruhan.
Tim yang menahan Arema dengan skor 2-2 adalah tim papan bawah, PS Tira. Yang lebih menyakitkan, gol penyeimbang lahir di masa perpanjangan waktu lewat striker pengganti Sansan Fauzi.
Gelandang Arema, Hanif Sjahbandi, mengakui sedih seusai pertandingan. "Ini pelajaran lagi bagi kami, kecolongan di menit akhir. Hari ini memang kami tidak beruntung," kata pemain Timnas Indonesia U-23 ini.
Arema pernah mengalami kejadian seperti ini pada pertandingan pertama dan keempat Liga 1 2018. Waktu itu mereka ditahan Mitra Kukar (24/3/2018) dan Persib Bandung (15/4/2018) juga dengan skor 2-2.
"Tentu kami tidak ingin hal tersebut terulang kembali dalam pertandingan ke depan," ujar Hanif.
Baca Juga
Pada pertandingan ini, Hanif Sjahbandi dkk. mengaku sudah berjuang habis-habisan. Tetapi, di pengujung pertandingan, sebuah serangan PS Tira membuat pertahanan Arema terkejut dan bisa dimanfaatkan Sansan untuk merobek gawang Arema yang dikawal Joko Ribowo.
Performa Arema dalam laga ini memang kurang menggigit. Pelatih Arema, Milan Petrovic, mengakui anak buahnya tidak maksimal karena jadwal padat dalam tiga pertandingan terakhir sehingga tenaga mereka mulai terkuras. "Ke depan, apa pun kondisinya, kami harus bisa fokus sepanjang pertandingan," imbuhnya.
Dengan hasil imbang ini, membuat Arema harus bersusah payah lagi untuk naik ke papan tengah. Untuk sementara mereka tertahan di urutan ke-11 dengan poin 19. Namun, Arema bisa melorot ke urutan ke-15 jika empat klub di bawahnya memetik kemenangan pekan ini.
Padahal, Arema berharap pekan ini mereka memetik tiga poin dan bisa masuk 10 besar di pengujung putaran pertama. Tetapi, kini target itu menjadi berat lantaran di pertandingan terakhir putaran pertama, Arema harus bermain di Palembang melawan tuan rumah Sriwijaya FC (21/7/2018).
Meski Sriwijaya FC sedang diterpa masalah finansial dan melepas sembilan pemain bintang, tetap saja mereka berbahaya jika bermain di kandang sendiri.