Bola.com, Jakarta Pada menit ke-52, grup band punk rock asal Rusia, Pussy Riot, sempat menghentikan laga final Piala Dunia 2018 antara Prancis Vs Kroasia di Stadion Luzhniki, Minggu (15/7/2018) dan dihadri presiden Rusia, Vladimir Putin.
Aksi itu merupakan bentuk protes dari kondisi politik di Rusia. Pussy Riots mengaku bertanggungjawab atas aksi yang dilakukan di stadion berkapasitas 81.000 penonton tersebut.
Dalam laman facebook resminya, mereka merilis pernyataan yang menyerukan pembebasan tahanan politik, mengakhiri penangkapan ilegal pengunjuk rasa dan persaingan politik diizinkan di Rusia. Pernyataan itu merujuk kasuk Oleg Sentsov, seniman yang menentang Rusia Crimea dari Ukraina pada tahun 2014. Sentsov dijatuhi hukuman selama 20 tahun karena aksi tersebut.
Mereka pernah masuk ke dalam penjara selama hampir dua tahun karena secara terang-terangan menentang Presiden Vladimir Putin pada tahun 2012. Putin menyaksikan pertandingan final ini bersama Emmanuel Macron dan presiden FIFA, Gianni Infantino.
Meski sempat terhenti, pertandingan ini tetap dilanjutkan beberapa menit kemudian. Prancis menang dengan skor 4-2 pada pertandingan ini.