Kapten Timnas Indonesia U-19: Program AQUADNC Membuatku Berkembang

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 19 Jul 2018, 16:36 WIB
Nurhidayat Haji Haris menjadi kapten Timnas Indonesia U-19 di ajang Piala AFF U-19 2018.. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Jakarta - Ajang turnamen Aqua Danone Cup (AQUADNC) selalu menghasilkan para alumni yang punya karakter, dan sebagian di antaranya menjadi penggawa timnas Indonesia. Satu di antara lulusan yang berhasil mengembangkan karier adalah Nurhidayat Haji Haris.

Bagi Nurhidayat Haji Haris, ajang tersebut tak sekadar bergengsi. Bagi kapten Timnas Indonesia U-19 tersebut, AQUADNC membuatnya berkembang, dari sisi mental maupun aspek lain.

Advertisement

Nurhidayat Haji Haris mengatakan, melangkah menjadi pemain timnas membutuhkan kerja keras. “Saya mengikuti program ini karena saya punya mimpi menjadi seorang pemain sepak bola profesional. Melalui program AQUADNC, saya tidak hanya belajar dalam hal mengembangkan kemampuan bermain bola, tapi juga bagaimana memupuk rasa sportivitas saat pertandingan dan membangun kerja sama tim yang baik," jelas Nurhidayat Haji Haris

Saat ini, sebanyak 16 tim sepak bola kategori umur 12 tahun (U-12) saling bersaing mendapatkan status juara. Sang jawara bakal mendapatkan hadiah istimewa, yakni mengikuti piala dunia Danone Cup di Spanyol pada tahun depan.

Hasil drawing yang berlangsung di Hotel Westin, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/7/2018) menghasilkan isi dari empat grup. Grup A berisi tim Banten, Sumatera Utara, Aceh dan Kepulauan Riau. Grup B terdiri dari Jakarta, Jawa Barat 1, Jawa Barat 2 dan Jawa Tengah.

Sementara Grup C diisi Bali, Kalimantan Timur, Jawa Timur 2 dan Jawa Timur 1. Terakhir, Grup D ada Papua, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara.

Bagi sepak bola Indonesia, efek turnamen AQUADNC telah melahirkan talenta-talenta muda Indonesia yang berhasil mewujudkan mimpi menjadi pesepakbola profesional. Beberapa di antara mereka adalah Andik Vermansah, Evan Dimas, Rasyid Bakri, Paolo Sitanggang, dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.

Penulis: Fitri Apriani