Bola.com, Sachsenring - Bos Yamaha Tech 3, Herve Poncharal, mengakui performa Johann Zarco menunjukkan kemunduran sejak MotoGP Italia, pada awal Juni. Sejak naik podium kedua pada balapan di Argentina dan Jerez, pembalap asal Prancis tersebut tak berhasil menembus peringkat lima besar.
Baca Juga
Rentetan hasil buruk itu baru berakhir pada MotoGP Jerman, setelah Zarco finis keempat. Dia kini menempati peringkat kelima di klasemen sementara MotoGP 2018.
"Segalanya terasa lebih mudah pada awal musim. Lebih mudah daripada sekarang. Kadang balapan terasa lebih mudah dibanding dengan pembalap-pembalap tim pabrikan. Tapi, segalanya menjadi lebih sulit sejak crash di Le Mans," kata Poncharal, seperti dilansir Speedweek, Senin (23/7/2018).
"Jika Anda melihat situasi pada musim 2017, hal yang hampir sama terjadi. Semuanya bagus dan mudah hingga Le Mans. Tapi, sejak Mugello semuanya menjadi sedikit lebih berat," sambung dia.
Menurut Poncharal, hasil pada musim ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan tahun lalu. Namun, tim dan fans menjadi kecewa ketika menengok hasil yang dibukukan Zarco pada awal musim 2018.
"Sekarang dia berada di peringkat kelima. Ini bukan kondisi ideal, tapi tak ada pemantik api dalam tim kami. Masing-masing pabrikan membawa beberapa pembaruan sepanjang musim. Motor kami tak ada diperbarui sejak Qatar hingga Valencia. Itu bukan alasan, tapi inilah yang terjadi," ujar Poncharal.
"Johann Zarco tak terlalu khawatir pada tahun lalu, karena dia rookie. Tapi, tahun ini dia berhasil finis kedua di MotoGP Jerez. Targetnya menjadi lebih tinggi setelah itu. Tapi, dia bakal mengatasinya dan belajar dari hal itu," tegas Poncharal.