Gagal Datangkan Malcom, AS Roma Ingin Tuntut Bordeaux

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jul 2018, 11:26 WIB
Pemain baru Barcelona, Malcom Filipe Silva de Oliveira, berpose dihadapan media saat tiba di Stadion Camp Nou, Barcelona, Selasa (24/7/2018). Blaugrana resmi mendapatkan jasa pemain Bordeaux ini dengan harga 41 juta euro. (AP/Manu Fernandez)

Roma - AS Roma dikabarkan akan menempuh jalur hukum karena gagal datangkan Malcom dari Girondins de Bordeaux.  Direktur Olahraga AS Roma, Monchi mengungkapkan hal ini.

Keputusan AS Roma mengambil langkah hukum setelah I Giallorossi dibuat kecewa oleh Bordeaux. Kesepakatan transfer sebesar 31,3 juta euro atau sekira Rp530 miliar untuk mendatangkan Malcom tiba-tiba berubah dalam waktu singkat.

Advertisement

"Apa yang terjadi dengan Malcom mudah dijelaskan tetapi sulit dimengerti. Dia adalah pemain yang sangat kami sukai sesuai dengan profil yang kami cari," kata Monchi seperti dikutip dari Romapress, Rabu (25/7/2018).

Hal ini disebabkan lantaran Barcelona berani membayar biaya transfer Malcom lebih tinggi ketimbang AS Roma. Jawara Liga Spanyol itu menyediakan biaya kepindahan sang pemain sebesar 41 juta euro atau sekira Rp696 miliar.

"Kami memulai negosiasi dengan Bordeaux dan agennya. Setelah beberapa hari bekerja, kami menemukan kesepakatan kemarin pukul 17.00 sore. Kesepakatan itu ditemukan dengan Bordeaux dan agennya," tutur Monchi.

"Pihak Prancis telah memberi izin kepada pemain itu (Malcom) untuk pergi dan dia akan tiba pada pukul 11 malam untuk melakukan pemeriksaan medisnya. Kami tenang dan yakin bahwa semuanya bakal diselesaikan," jelasnya.

2 dari 3 halaman

Hormati Aturan

Pemain baru Barcelona, Malcom Filipe Silva de Oliveira, mencium lambang klub saat tiba di Stadion Camp Nou, Barcelona, Selasa (24/7/2018). Blaugrana resmi mendapatkan jasa pemain Bordeaux ini dengan harga 41 juta euro. (AP/Manu Fernandez)

Monchi mengisahkan bagaimana proses kepindahan Malcom setelah menjalin kesepakatan dengan Presiden Bordeaux, Stephane Martin. Monchi pun menuruti saran Martin untuk mengumumkan secara resmi perekrutan Malcom.

"Presiden menelepon saya untuk memberi tahu saya bahwa ada banyak desas-desus seputar kesepakatan itu, dan bagi mereka akan lebih baik untuk membuat pernyataan resmi," paparnya.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa bagi kami, itu tidak akan ideal karena kami dikutip di bursa saham dan harus menghormati aturan tertentu - tetapi dia bersikeras, dan mereka akhirnya melakukan tweet untuk mengumumkan perjanjian. Karena itu, kami juga menindaklanjuti dengan pernyataan yang sama," terang Monchi.

Tapi komunikasi yang baik antar kedua klub justru berantakan setelah Barcelona menelikung transfer Malcom di menit akhir. Monchi lantas menghubungi Martin, namun Presiden Bordeaux justru mengklaim bahwa tidak ada penandatanganan resmi yang sudah dicapai.

3 dari 3 halaman

Perjanjian

"Kami memiliki perjanjian dengan Bordeaux dan pemain. Tapi kemudian mereka membatalkan penerbangan Malcom ke Roma setelah Barcelona membuat penawaran yang lebih baik. Saya mengatakan kepada Presiden Bordeaux bahwa kami memiliki perjanjian tetapi dia mengatakan tidak ada yang ditandatangani," ucapnya.

"Sekarang, di dalam klub, kami melihat pilihan kami dan melihat apakah kami akan melanjutkan masalah ini ke jalur hukum. Memang benar tidak ada yang ditandatangani, tetapi ada beberapa komunikasi dengan para agen dan presiden Bordeaux yang setidaknya patut dinilai," ungkap Monchi. (David Permana)