Bola.com, Tangerang - Legenda tinju, Nico Thomas, berharap para petinju Indonesia mampu meraih prestasi di pentas Asian Games 2018. Sebab, bermain di kandang sendiri menjadi momentum yang tepat untuk mengembalikan kejayaan tinju Tanah Air.
Baca Juga
Sepanjang sejarah keikutsertaan di Asian Games, cabang olahraga tinju Indonesia baru meraih tiga medali emas. Medali tersebut dipersembahkan Wiem Gomies (kelas menengah 75 kg) pada edisi 1970 dan 1978 serta Pino Bahari dari kelas yang sama pada edisi 1990.
Medali terakhir yang mampu diraih petinju Indonesia di Asian Games dipersembahkan Hermensen Ballo (kelas ringan 51 kg) dan Willem Papilaya (kelas welter ringan 63,5 kg). Keduanya meraih medali perak pada edisi Asian Games 1998.
Sejak saat itu, tidak ada lagi medali yang mampu dipersembahkan petinju Tanah Air. Nico Thomas berharap Asian Games 2018 bisa menjadi momentum mengembalikan kejayaan tinju Indonesia.
"Saya harapkan ada orang Indonesia ketiga yang mampu meraih medali emas di Asian Games. Jangankan medali emas, sampai di final saja saya sudah bersyukur," kata Nico Thomas ketika diwawancarai Bola.com di Tangerang, Rabu (25/7/2018).
Untuk mewujudkan hal tersebut, Nico berpesan agar seluruh petinju Indonesia yang disiapkan untuk Asian Games 2018 lebih giat berlatih. Dengan begitu, peluang untuk meraih medali lebih terbuka lebar.
"Sekarang saya harapkan adik-adik yang mau bertanding di Asian Games 2018 nanti untuk terus berlatih. Tambah porsi latihan, lebih baik latihan sampai muntah dan meraih kesuksesan nanti, daripada hanya latihan biasa-biasa saja nanti malah tak berprestasi," tegas Nico Thomas yang jadi juara dunia tinju kelas terbang mini versi IBF pada 1989 itu.
Nico Thomas bersama enam legenda olahraga Indonesia lainnya: Tati Sumirah (bulutangkis), Pascal Wimar (voli), Ellyas Pical (tinju), Abdul Rojak (taekwondo), Alexander Pulalo (sepak bola), ikut dalam program kampanye Kemenangan Itu Dekat yang digarap Grab. Kampanye ini menjadi penyemangat bagi para atlet yang berlaga di Asian Games 2018.